Bupati Pati Diperiksa KPK Terkait Dugaan Korupsi Proyek Kereta Api
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadwalkan ulang pemeriksaan Bupati Pati, Sudewo, terkait dugaan korupsi proyek pembangunan jalur kereta api di Jawa Tengah, khususnya Solo Balapan. Pemeriksaan yang semula dijadwalkan Jumat, 22 Agustus, diundur menjadi Rabu, 27 Agustus di Gedung Merah Putih KPK. Kasus ini terkait proyek di Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan era Presiden Joko Widodo, dengan tahun anggaran 2018-2022.
Juru bicara KPK, Budi Prasetyo, mengimbau Sudewo untuk kooperatif. Keterangannya dinilai penting mengungkap dugaan korupsi dalam proyek rel kereta api DJKA. “Kami meyakini saudara SDW akan hadir dalam pemeriksaan tersebut,” tegas Budi. Penjadwalan ulang ini atas permintaan Sudewo karena ketidakhadirannya pada panggilan sebelumnya. “Yang bersangkutan menyatakan bersedia hadir pada 27 Agustus 2025,” kata Sudewo.
Permintaan Sudewo untuk menunda pemeriksaan dikabulkan KPK. Pihak KPK menegaskan komitmennya untuk mengusut tuntas kasus ini, terlepas dari pengembalian uang Rp 3 miliar yang telah dilakukan Sudewo. Uang tersebut disita KPK sebelumnya dalam penanganan perkara suap pengadaan barang dan jasa di DJKA Kemenhub.
Fakta pengembalian uang tersebut terungkap dalam persidangan terdakwa Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Jawa Bagian Tengah, Putu Sumarjaya, dan Pejabat Pembuat Komitmen, Bernard Hasibuan, di Pengadilan Tipikor Semarang, November 2023. Sudewo dihadirkan sebagai saksi. Meskipun uang telah dikembalikan, KPK menekankan hal itu tidak menghapus tindak pidana.
Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu, menegaskan hal tersebut sesuai Pasal 4 UU Tipikor. Pengembalian uang tidak serta merta menghapus tindak pidana korupsi. KPK menduga keterlibatan Sudewo tidak hanya pada proyek Solo Balapan-Kadipiro, tetapi hampir di seluruh proyek DJKA.
“Jadi, kami masih menunggu karena ini harus secara lengkap. Yang bersangkutan itu tidak hanya di proyek yang itu, jadi di hampir seluruh proyek ada perannya,” jelas Asep. Proses penyelidikan masih berlanjut dan KPK memerlukan keterangan lengkap dari Sudewo untuk mengungkap seluruh keterlibatannya. KPK memastikan akan terus menyelidiki kasus ini secara menyeluruh.