News  

Kebijakan Pemerintah: Pukulan Telak Bagi Rakyat Miskin dan Rentan?

Avatar of Detikcoy
Kebijakan Pemerintah Pukulan Telak Bagi Rakyat Miskin dan Rentan scaled

Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Prihatin Atas Keresahan Sosial: Desak Pemerintah Berpihak pada Rakyat

Gelombang keresahan sosial yang melanda sejumlah daerah di Indonesia mendapat perhatian serius dari Konferensi Waligereja Indonesia (KWI). KWI mendesak pemerintah untuk benar-benar mengutamakan kepentingan rakyat, terutama kelompok miskin dan rentan yang paling merasakan dampak kebijakan yang dianggap tidak adil.

Ketua KWI, Monsinyur Antonius Subianto Bunjamin, menyatakan keprihatinan mendalam atas aksi kekerasan dan anarkisme yang terjadi. Ia menegaskan bahwa keresahan ini berakar dari kekecewaan publik terhadap ucapan, tindakan, dan keputusan yang dinilai tidak bijak serta gagal berpihak pada rakyat. KWI pun menyampaikan duka cita atas korban jiwa dan luka-luka dalam demonstrasi yang menuntut keadilan.

“Sebagai bangsa yang berlandaskan Pancasila, sudah saatnya semua pihak menahan diri, mawas diri, dan bertindak nyata demi menghadirkan rasa aman dan nyaman bagi seluruh rakyat Indonesia,” tegas Monsinyur Antonius.

KWI menyerukan pemerintah untuk berani melakukan koreksi, bahkan mencabut kebijakan yang menambah penderitaan rakyat dan memperlebar jurang ketidakadilan. Transparansi, akuntabilitas, dan kredibilitas dalam tata kelola negara juga menjadi sorotan penting. Janji kemerdekaan, menurut KWI, harus diwujudkan dalam kebijakan nyata yang membela kepentingan rakyat kecil, bukan hanya sekadar pidato.

Aparat keamanan, lanjut Monsinyur Antonius, harus menjadi pengayom, bukan pihak yang menambah luka. Pendekatan humanis mutlak diprioritaskan dalam menghadapi aksi massa. KWI menegaskan komitmennya untuk tetap bersikap kritis terhadap seluruh lembaga negara, mengingatkan bahwa fungsi eksekutif, legislatif, dan yudikatif seharusnya melindungi dan menyejahterakan masyarakat, bukan sebaliknya.

KWI memberikan apresiasi kepada individu, organisasi, dan institusi yang memperjuangkan kebenaran secara damai dan santun, sesuai nilai-nilai Pancasila. Monsinyur Antonius mengajak seluruh elemen bangsa untuk bergandengan tangan meredakan kecemasan rakyat, menolak provokasi, dan menjaga persatuan nasional.

“Marilah kita memancarkan energi positif demi Indonesia maju. Semoga Tuhan memberkati niat baik kita semua dan melindungi bangsa Indonesia,” pungkas Monsinyur Antonius.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *