Misteri Identitas Driver Ojol Temui Gibran Terkuak!
Rahman Thohir, seorang driver Gojek asal Cipinang, Jakarta Timur, akhirnya muncul ke permukaan. Ia mengakui pertemuannya dengan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka di Istana Wapres pada Minggu (31/8). Rahman, yang terdaftar sebagai driver Gojek sejak 2015, menegaskan dirinya aktif menjalankan profesinya.
“Saya bergabung dengan Gojek sejak tahun 2015, jadi saya driver asli. Latar belakang pendidikan saya sarjana hukum dari Universitas 17 Agustus 1945,” ungkap Rahman kepada media pada Selasa (2/9). Pernyataan ini disampaikannya untuk menanggapi keraguan publik mengenai identitas para driver yang bertemu Wapres.
Rahman menyayangkan persepsi negatif yang berkembang di media sosial. Banyak yang meragukan keaslian para driver, bahkan menganggap mereka hanya lulusan pendidikan dasar. Ia membantah anggapan tersebut dengan tegas.
“Sekarang berkembang anggapan bahwa pengemudi ojol tidak berhak menggunakan istilah intelektual seperti eskalasi atau edukasi. Padahal, banyak di antara kami lulusan S1 bahkan S2. Jadi tidak tepat kalau driver ojol direduksi hanya berdasarkan stereotip pendidikan rendah,” tegas Rahman.
Tuduhan bahwa para driver adalah ‘intel’ juga dibantahnya. Warganet mencurigai penggunaan istilah “taruna” yang dianggap lekat dengan dunia militer. Namun, Rahman menjelaskan penggunaan istilah tersebut di komunitas ojol.
“Kata taruna dipakai untuk menyebut anggota baru atau mereka yang belum punya jabatan di komunitas. Tidak ada kaitannya sama sekali dengan militer,” jelasnya. Ia menekankan bahwa kontroversi ini muncul karena sebagian pihak menilai perwakilan yang dipilih tidak mewakili suara mayoritas driver ojol.
Namun, Rahman melihat kehadirannya sebagai bentuk nyata partisipasi pengemudi dalam dialog dengan pemerintah. Sebelumnya, beredar kabar bahwa perwakilan driver ojol yang bertemu Wapres Gibran hanyalah ‘wayang’ dan bukan driver ojol asli.
Dugaan adanya keterkaitan antara para driver dengan pihak tertentu juga muncul di media sosial. Banyak warganet menelusuri latar belakang mereka dan menemukan kemiripan dengan individu yang dekat dengan Gibran. Salah satu driver bahkan diduga kuat sebagai intel polisi.
Rahman menegaskan kembali statusnya sebagai driver Gojek aktif dan berpendidikan tinggi. Ia berharap klarifikasinya ini dapat meredam kontroversi yang berkembang dan memperjelas bahwa partisipasi driver ojol dalam dialog publik adalah hal yang penting. Kehadirannya, menurutnya, mewakili aspirasi sebagian driver ojol.