Diplomat Indonesia Tewas Ditembak di Peru, DPR Desak Investigasi Transparan!
Tragedi menimpa seorang diplomat Indonesia, Zetro Leonardo Purba (40), yang tewas ditembak di Lima, Peru. Kejadian ini mengejutkan Indonesia dan memicu reaksi keras dari Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Sukamta. Ia mendesak pemerintah untuk segera bertindak.
Sukamta menyampaikan duka cita mendalam atas meninggalnya Zetro, Penata Kanseleri Muda di KBRI Lima. “Kami menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga korban dan seluruh jajaran Kementerian Luar Negeri RI atas gugurnya salah satu diplomat terbaik bangsa. Ini adalah duka kita bersama sebagai bangsa Indonesia,” ungkap Sukamta kepada wartawan, Selasa (2/9). Pemerintah Peru dinilai wajib menindaklanjuti kasus ini dengan serius.
Insiden penembakan yang terjadi Senin (1/9) malam waktu setempat tersebut hingga kini masih diselidiki. Motif dan pelaku penembakan masih belum terungkap. “Kami mendesak otoritas setempat untuk segera melakukan investigasi menyeluruh, transparan, dan akuntabel terhadap insiden ini,” tegas Sukamta.
Penembakan terhadap diplomat merupakan pelanggaran serius terhadap Konvensi Wina 1961. Konvensi tersebut menjamin keamanan dan keselamatan staf diplomatik di negara penempatan. Komisi I DPR meminta Kementerian Luar Negeri meningkatkan kerja sama dengan Interpol, PBB, dan otoritas keamanan Peru untuk mengusut tuntas kasus ini.
Apakah ada keterkaitan dengan kejahatan terorganisasi, geng kriminal internasional, atau bahkan terorisme transnasional? Pertanyaan ini menjadi fokus penyelidikan. “Keamanan WNI adalah prioritas utama. Kami tidak ingin insiden ini terulang, apalagi jika ada potensi keterlibatan geng kriminal internasional atau praktik korupsi lokal yang melemahkan perlindungan,” jelas Sukamta.
Komisi I DPR juga meminta pengamanan seluruh fasilitas diplomatik Indonesia di Amerika Latin diperketat. Pemetaan potensi ancaman juga perlu dilakukan. “Kita harus memastikan para diplomat kita dapat bertugas dengan aman dan bermartabat. Negara harus hadir dan tegas jika ada keterlibatan geng kriminal atau kelompok terorganisasi,” tambahnya.
Pentingnya diplomasi kemanusiaan dan perlindungan hak-hak diplomat Indonesia di luar negeri juga ditekankan. “Pemerintah harus mengambil langkah diplomatik strategis untuk memastikan perlindungan maksimal bagi seluruh perwakilan diplomatik kita di dunia internasional,” pungkas Sukamta. Langkah konkret dan tegas diharapkan segera diambil untuk mengungkap kasus ini dan mencegah kejadian serupa terulang.