Kaesang Pangarep vs Dua Kandidat Misterius: Perebutan Tiket PSI 2025 Memanas

Avatar of Ais Nurdin
Kaesang Pangarep vs Dua Kandidat Misterius Perebutan Tiket PSI 2025 Memanas

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) akan menggelar Pemilu Raya 2025 untuk memilih ketua umum periode selanjutnya. Kongres Nasional yang akan menentukan pemimpin baru PSI ini dijadwalkan berlangsung di Solo pada 19 Juli 2025. Tiga kandidat telah resmi ditetapkan untuk bersaing memperebutkan kursi ketua umum.

Ketiga calon ketua umum PSI tersebut adalah petahana Kaesang Pangarep (nomor urut 2), Ronald A. Sinaga (Bro Ron, nomor urut 1), dan Agus Mulyono Herlambang (nomor urut 3). Ketiganya telah dinyatakan memenuhi semua persyaratan yang ditetapkan oleh partai. Ketua Steering Committee Kongres PSI, Andy Budiman, menyatakan, “Kami nyatakan bahwa ketiganya sudah memenuhi syarat untuk maju sebagai calon ketua umum.”

Persyaratan untuk menjadi calon ketua umum PSI cukup ketat. Setiap kandidat wajib memperoleh dukungan minimal lima Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) dan dua puluh Dewan Pimpinan Daerah (DPD). Proses Pemilu Raya sendiri akan berlangsung melalui beberapa tahapan.

Masa kampanye akan berlangsung dari 19 Juni hingga 11 Juli 2025. Para calon akan memanfaatkan berbagai platform, baik daring maupun luring, untuk menyampaikan visi dan misi mereka kepada kader PSI. Selanjutnya, masa pemungutan suara akan dilakukan secara daring dari tanggal 12 hingga 19 Juli 2025. Sistem ini dirancang untuk memastikan proses yang inklusif dan berbasis digital.

Puncaknya, Kongres Nasional PSI akan digelar di Solo pada 19 Juli 2025 untuk menetapkan ketua umum terpilih. Sekretaris Steering Committee, Benediktus Papa, menjelaskan bahwa masing-masing kandidat diberi kebebasan penuh dalam menentukan strategi kampanye mereka. Ia menambahkan, “Kami berikan kebebasan kepada ketiga kandidat untuk menggunakan berbagai platform dan metode dalam menyampaikan visi-misi kepada seluruh anggota PSI.”

Pemilu Raya PSI 2025 ini diklaim sebagai wujud komitmen partai terhadap politik terbuka dan inklusif. Wakil Ketua Umum PSI, Andy Budiman, menekankan hal ini dalam sebuah pernyataan. Ia menegaskan, “Pemilu Raya ini akan menjadi awal bagi PSI untuk menjadi Partai Super Terbuka, partai yang dimiliki oleh seluruh anggota, bukan milik keluarga atau elite tertentu.”

Sistem pemilihan yang diterapkan adalah “one man, one vote”, di mana setiap anggota PSI memiliki hak suara yang setara. Andy Budiman menambahkan bahwa Pemilu Raya ini merupakan bagian dari transformasi politik PSI, yang bertujuan untuk merangkul aspirasi masyarakat, terutama generasi muda. Ia menyampaikan, “Momentum ini akan menjadi tonggak sejarah bagi PSI untuk membangun tradisi politik baru yang terbuka dan modern.” Proses Pemilu Raya ini diharapkan akan berjalan lancar dan menghasilkan pemimpin yang mampu membawa PSI menuju masa depan yang lebih baik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *