Strategi Kampanye Sengit: Andi Sudirman vs Danny Pomanto di Pilgub Sulsel

Avatar of Ais Nurdin
Strategi Kampanye Sengit Andi Sudirman vs Danny Pomanto di Pilgub Sulsel

Pilgub Sulsel 2024: Dua Strategi Kampanye, Dua Pendekatan Berbeda

Pemilihan Gubernur Sulawesi Selatan 2024 menyajikan dinamika menarik dalam strategi kampanye. Dua pendekatan berbeda terlihat jelas antara pasangan Moh. Ramdhan “Danny” Pomanto dan Azhar Arsyad (DIA) dengan mantan Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman (ASS). Perbedaan ini menawarkan gambaran menarik tentang bagaimana masing-masing kandidat berupaya menjangkau konstituen.

Andi Sudirman Sulaiman, dalam pertemuan dialogis di Bantaeng pada Jumat (22/11/2024), menjelaskan pendekatan kampanyenya yang lebih terbatas. Ia hanya mengunjungi 32 titik di beberapa kabupaten di Sulawesi Selatan. Alasannya? Pengalamannya sebagai mantan Gubernur, meskipun masa jabatannya kurang dari dua tahun, membuatnya yakin masyarakat sudah memahami kinerjanya.

“Saya tidak perlu banyak melakukan kunjungan kampanye karena masyarakat sudah tahu apa yang saya kerjakan selama menjadi Gubernur,” ungkap Andi Sudirman dalam rekaman video yang beredar di media sosial.

Berbeda halnya dengan pasangan Danny-Azhar. Pasangan calon nomor urut 1 ini menerapkan strategi kampanye yang jauh lebih intensif. Mereka telah menjangkau lebih dari 900 titik di 24 kabupaten/kota se-Sulawesi Selatan.

Juru Bicara DIA, Asri Tadda, menjelaskan alasan di balik pendekatan masif tersebut. Menurutnya, kampanye yang ekstensif ini merupakan upaya nyata untuk mendengar aspirasi masyarakat secara langsung.

“Kunjungan ke 900 titik ini adalah wujud nyata ikhtiar pasangan DIA untuk mendengar dan merasakan langsung keluhan dan penderitaan yang dialami rakyat Sulsel,” terang Asri Tadda di Makassar, Sabtu (23/11/2024).

Pasangan DIA menjadikan kunjungan ke berbagai wilayah, termasuk daerah terpencil, sebagai bagian penting dari kampanye. Mereka ingin memahami permasalahan masyarakat secara mendalam, sejalan dengan tagline kampanye mereka, DIA Save Sulsel. Komitmen mereka untuk kebijakan berbasis kebutuhan rakyat menjadi fokus utama.

Asri Tadda menambahkan bahwa intensitas kampanye Danny-Azhar mencerminkan komitmen mereka untuk memperbaiki kehidupan masyarakat Sulawesi Selatan.

“Kemenangan DIA di Pilgub nanti bukan hanya kemenangan pasangan calon, tetapi kemenangan seluruh rakyat Sulawesi Selatan,” tambahnya.

Strategi kampanye yang berbeda antara kedua kandidat ini menunjukkan prioritas dan pendekatan yang berbeda pula. Masyarakat Sulawesi Selatan kini memiliki pilihan yang jelas, dan Pilgub 2024 akan menjadi ajang pembuktian visi dan misi para kandidat dalam membangun daerah yang lebih maju dan sejahtera.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *