Lucas Chevalier: Kiper Playmaker Bawa PSG Juara, Kejutan di Piala Super Eropa

Avatar of Jois Nurdin
Lucas Chevalier Kiper Playmaker Bawa PSG Juara Kejutan di Piala Super Eropa

Keputusan mengejutkan diambil pelatih Paris Saint-Germain (PSG), Luis Enrique, di ajang Piala Super Eropa 2025. Ia lebih memilih menurunkan Lucas Chevalier sebagai penjaga gawang, menggantikan Gianluigi Donnarumma, kiper yang selama ini dikenal sebagai salah satu yang terbaik di dunia. Keputusan berani ini ternyata berbuah manis, membawa PSG meraih kemenangan dramatis atas Tottenham Hotspur melalui adu penalti.

Keberhasilan Chevalier dalam adu penalti, termasuk menggagalkan tendangan penalti dari Micky van de Ven, membuktikan ketepatan strategi Enrique. Pertandingan yang berlangsung di Stadion Friuli, Udine, Kamis dini hari WIB itu berakhir imbang 2-2, sebelum akhirnya PSG unggul 4-3 dalam drama adu penalti. Keputusan ini menunjukkan bahwa Enrique memiliki visi sepak bola yang lebih modern dan adaptif, mengutamakan kemampuan kiper dalam mengolah bola selain kemampuan menjaga gawang.

Luis Enrique sendiri menegaskan bahwa keputusannya adalah “100% pilihan saya”, dilandasi keinginan untuk mencari “profil berbeda” di posisi penjaga gawang. Chevalier, yang baru direkrut dari Lille, langsung diberikan kepercayaan penuh. Meskipun sempat kebobolan dua gol, Chevalier menunjukkan kualitasnya dengan penyelamatan-penyelamatan krusial.

Kiper berusia 23 tahun ini tampil gemilang, termasuk menahan tendangan Joao Palhinha yang membentur mistar, meski Van de Ven akhirnya mencetak gol dari rebound. Kehadiran Chevalier seolah menjadi simbol perubahan gaya bermain PSG di bawah arahan Enrique.

Sementara itu, Donnarumma, yang menjadi pahlawan kemenangan PSG di Liga Champions musim lalu, kini harus rela tersisih. Bahkan, kiper Italia berusia 26 tahun itu dikabarkan tersedia untuk transfer dengan sisa kontrak satu tahun. Hal ini tentu mengejutkan banyak pihak, mengingat Donnarumma dikenal sebagai salah satu penjaga gawang terbaik dunia.

Jurnalis sepak bola Prancis, Julian Laurens, bahkan menyebutkan, tanpa Donnarumma, PSG mungkin tidak akan meraih gelar Liga Champions musim lalu. Namun, Enrique melihat kelemahan Donnarumma dalam hal distribusi bola dan permainan udara sebagai alasan untuk beralih ke Chevalier.

Chevalier, yang dijuluki “pemain futsal” karena kemampuan sentuhan, visi, dan umpan yang mumpuni, dianggap lebih cocok dengan filosofi Enrique. Sang pelatih ingin kiper berperan sebagai playmaker dari lini belakang, seperti yang dilakukan Ederson di Manchester City.

Musim lalu, Chevalier meraih penghargaan kiper terbaik Ligue 1 dengan 11 clean sheet bersama Lille. Penampilannya yang impresif juga membawanya dipanggil ke timnas senior Prancis.

Keputusan Enrique ini menimbulkan pro dan kontra. Mantan kiper Inggris, Paul Robinson, menyebutnya sebagai “keputusan besar.” Donnarumma dinilai sebagai penjaga gawang dengan gaya tradisional yang hebat.

Sementara itu, rumor transfer mengaitkan Donnarumma dengan Manchester City. Namun, Laurens meragukan potensi Donnarumma di bawah arahan Pep Guardiola.

Berikut adalah pernyataan langsung dari Luis Enrique:

“Keputusan ini adalah 100% pilihan saya,” ungkap Enrique. “Saya mencari profil berbeda di posisi penjaga gawang,” tambahnya.

**Kontributor:** M.Faqih

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *