Bank Mandiri Dorong Ketahanan Pangan Lewat Program Wirausaha Petani Kebumen

oleh

Bank Mandiri berkomitmen mendukung ketahanan pangan nasional melalui pemberdayaan petani. Program Kewirausahaan Petani mereka mencakup pendampingan dari hulu hingga hilir, serta integrasi teknologi pertanian modern yang ramah lingkungan. Inisiatif ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk memperkuat sektor pertanian dan mencapai kemandirian pangan.

Sebagai bagian dari komitmen ini, Bank Mandiri menjalankan proyek percontohan di Desa Gondanglegi, Kebumen. Bekerja sama dengan Universitas Gadjah Mada (UGM), mereka menggelar “Tanam Bersama Pembinaan Petani Kebumen” pada 13 Agustus. Proyek ini fokus pada peningkatan mutu dan efisiensi produksi beras premium, serta praktik pertanian berkelanjutan.

Program ini memberikan pendampingan kepada 30 petani selama masa pra tanam, tanam, dan panen pada musim tanam ke-3 tahun 2025. Hendrianto Setiawan, Senior Vice President Government Project Bank Mandiri, menjelaskan sinergi dengan UGM ini sebagai kunci keberhasilan program. Pembinaan komprehensif ini diharapkan mampu meningkatkan produktivitas secara signifikan.

Teknologi pertanian modern menjadi fokus utama dalam program ini. Petani diperkenalkan pada varietas padi unggul Gamagora 7, metode irigasi hemat air (Alternate Wetting and Drying/AWD), dan pemanfaatan biochar untuk memperbaiki kualitas tanah. Pengendalian Hama Terpadu (PHT) melalui agen hayati juga diterapkan untuk mengurangi penggunaan pestisida.

“Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas pertanian secara berkelanjutan dan memperkuat posisi petani dalam rantai pasok. Langkah strategis ini merupakan komitmen Bank Mandiri untuk menjadi bagian dari solusi menuju kemandirian pangan Indonesia,” kata Hendrianto Setiawan. Pernyataan ini menegaskan komitmen Bank Mandiri terhadap ketahanan pangan nasional.

Program ini juga sejalan dengan visi pembangunan nasional, khususnya dalam mendukung ketahanan pangan sebagai bagian dari cita-cita pembangunan nasional. Hal ini juga selaras dengan semangat Hari Ulang Tahun Ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia. Sebelumnya, pelatihan pembuatan booster pengembangan bacillus, AWD, dan pupuk organik biochar telah diberikan kepada petani pada Juli 2025 sebagai persiapan tanam.

Setelah panen, gabah akan diserap langsung oleh PT Mitra Desa Kebumen (MDK), pengelola Sentra Pengolahan Beras Terpadu (SPBT) Kebumen. SPBT Kebumen, hasil kolaborasi TJSL Bank Mandiri dan Pertamina, telah beroperasi sejak 2021. Sistem ini menjamin penyerapan gabah langsung dari petani, meningkatkan efisiensi distribusi, dan nilai jual hasil panen.

Kehadiran SPBT menjadi kunci keberhasilan program ini. Dengan memastikan akses pasar yang baik, petani terhindar dari permasalahan penjualan hasil panen yang seringkali menjadi kendala utama. Integrasi teknologi dan sistem pemasaran yang terstruktur mampu memberikan dampak signifikan terhadap kesejahteraan petani.

Bank Mandiri meyakini bahwa pertanian modern, inovatif, dan terintegrasi adalah kunci ketahanan pangan. “Melalui pembinaan petani ini, Bank Mandiri kembali menunjukkan peran aktifnya dalam memperkuat sektor pertanian nasional melalui sinergi antara dunia usaha, akademisi, pemerintah daerah, dan para petani di lapangan,” tutup Hendrianto. Hal ini menunjukkan komitmen Bank Mandiri untuk mendukung pembangunan berkelanjutan di Indonesia.

Sebagai tambahan, perlu dikaji lebih lanjut mengenai keberlanjutan program ini setelah masa pendampingan berakhir. Apakah petani mampu mempertahankan praktik pertanian berkelanjutan dan teknologi yang telah diterapkan? Evaluasi dan monitoring yang berkelanjutan sangat penting untuk memastikan keberhasilan jangka panjang program ini. Selain itu, perlu dipertimbangkan perluasan program ini ke daerah lain di Indonesia untuk dampak yang lebih besar.