Bitcoin kembali mencetak rekor harga, menembus angka Rp1,9 miliar (US$ 118.900) pada Jumat, 11 Juli 2025. Lonjakan ini melampaui rekor sebelumnya yang tercatat sehari sebelumnya, yakni Rp1,82 miliar (US$ 113.822). Harga saat ini berada di kisaran Rp1,88 miliar (US$ 117.400).
Kenaikan dramatis ini menjadi momentum penting bagi Bitcoin, mengingat sebelumnya mata uang digital ini sempat mengalami penurunan tajam. Pada awal April 2025, Bitcoin menyentuh titik terendah sekitar Rp1,2 miliar (US$ 76.000), bahkan pernah lebih rendah lagi pada Agustus tahun lalu.
Analisis pasar memperkirakan, jika Bitcoin berhasil mencapai Rp2,4 miliar (US$ 150.000), akan memicu gelombang pembelian yang signifikan. Namun, perlu diingat bahwa volatilitas harga Bitcoin dan aset kripto lainnya sangat tinggi, sehingga prediksi pergerakan harga selanjutnya tetap sulit dipastikan.
Beberapa faktor dinilai berkontribusi terhadap kenaikan harga Bitcoin dan kripto secara umum. Salah satunya adalah dukungan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, terhadap perkembangan aset kripto.
Dukungan tersebut mendorong investor institusional, termasuk bank besar dan dana investasi, untuk meningkatkan pembelian Bitcoin. Mereka meyakini Bitcoin akan berperan penting dalam sistem keuangan masa depan.
Pada Maret lalu, Presiden Trump bahkan menandatangani perintah eksekutif yang menetapkan Bitcoin sebagai bagian dari cadangan strategis nasional Amerika Serikat. Hal ini semakin memperkuat keyakinan investor akan masa depan Bitcoin.
Pernyataan Presiden Trump tentang Bitcoin sebagai bagian dari cadangan strategis nasional Amerika Serikat, tentunya memberikan dampak positif bagi harga Bitcoin. Ini menunjukkan dukungan pemerintah terhadap aset kripto dan meningkatkan kepercayaan investor.
Meskipun demikian, investor tetap perlu waspada terhadap fluktuasi pasar yang mungkin terjadi. Pasar kripto dikenal dengan volatilitasnya yang tinggi. Oleh karena itu, analisis fundamental dan manajemen risiko tetap penting bagi para investor.
