Demo Anarkis Ancam Ekonomi RI: Wisata Turun, Investor Kabur?
Aksi demonstrasi yang cenderung anarkis beberapa hari terakhir menimbulkan kekhawatiran serius terhadap stabilitas ekonomi Indonesia. Ketua Kadin Jatim, Adik Dwi Putranto, mengungkapkan dampaknya yang signifikan terhadap sektor pariwisata dan investasi.
“Aksi demonstrasi yang meluas dan cenderung anarkis dalam beberapa hari terakhir bisa menimbulkan dampak serius bagi stabilitas ekonomi,” tegas Adik di Surabaya, Selasa (2/9). Ia memprediksi penurunan minat kunjungan wisatawan asing dan menurunnya kepercayaan investor. Beberapa negara bahkan telah mengeluarkan peringatan perjalanan (travel warning) bagi warganya.
Kondisi ini, menurut Adik, membahayakan iklim usaha di Tanah Air. Kepercayaan publik dan pelaku usaha mudah goyah tanpa stabilitas politik dan keamanan yang terjaga. Arus investasi pun terancam.
“Kuncinya menjaga stabilitas adalah gotong royong. Aspirasi rakyat harus diterima dengan baik dan segera ditindaklanjuti oleh pemerintah,” tambah Adik.
Ketidakstabilan berdampak pada pertumbuhan ekonomi nasional. Banyak perusahaan menerapkan kebijakan *work from home* (WFH) untuk mengantisipasi gangguan mobilitas. Hal ini mengurangi produktivitas kerja dan memperlambat pemulihan ekonomi pascapandemi.
Ketua Hiswana Migas Jatim, Ismed Jauhar, menambahkan bahwa demonstrasi anarkis mengganggu distribusi barang dan energi. Gangguan lalu lintas bukan hanya menghambat distribusi, tetapi juga menurunkan kenyamanan berinvestasi.
“Sektor UMKM (usaha mikro kecil dan menengah) yang bergantung pada kelancaran distribusi juga berisiko mengalami kerugian,” jelas Ismed. Kerugian sektor usaha di Surabaya akibat demonstrasi anarkis bahkan ditaksir mencapai Rp 1 miliar per hari.
Kerusakan fasilitas umum akibat aksi anarkis juga membutuhkan rehabilitasi besar-besaran. Kementerian PUPR telah menganggarkan hampir Rp 900 miliar untuk memperbaiki fasilitas umum yang rusak. Situasi ini jelas menunjukkan betapa pentingnya menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban umum demi perekonomian nasional.