Aksi Demo Ricuh di Senayan: Tol Ditutup, Jalanan Macet!
Demo di depan Gedung MPR/DPR kembali memanas Kamis (28/8). Ribuan massa memenuhi kawasan Senayan, membuat lalu lintas di sekitar Jalan Tol Dalam Kota lumpuh. Kepadatan parah terjadi di akses keluar tol Senayan. Jasa Marga dan kepolisian langsung melakukan rekayasa lalu lintas.
Situasi mulai kacau sekitar pukul 15.00 WIB. Massa memasuki area jalan tol, memaksa pengalihan arus. Penutupan ruas tol dan rekayasa lalu lintas diterapkan untuk memastikan keamanan pengguna jalan.
“Demi keselamatan dan keamanan pengguna jalan, atas diskresi Kepolisian, Jalan Tol Cawang-Tomang-Pluit untuk sementara kami lakukan pengalihan lalu lintas selama aksi unjuk rasa berlangsung. Pengguna jalan dari arah Cawang diarahkan untuk putar balik di KM 08+100 dan 09+600, sedangkan pengguna jalan dari arah Slipi, diarahkan putar balik di KM 12+400,” jelas Ginanjar Rakhmanto, Senior Manager Representative Office 2 Jasa Marga Metropolitan Tollroad (JMT).
Jasa Marga meminta maaf atas ketidaknyamanan ini. Mereka menyarankan pengendara menghindari Tol Dalam Kota, terutama sekitar Semanggi dan Senayan, sampai situasi kondusif. Informasi terkini dapat diakses melalui media sosial Jasa Marga, aplikasi TRAVOY, dan call center 24 jam di 14080.
Kericuhan tak hanya terjadi di sekitar gedung DPR. Sore harinya, situasi di Jalan Pejompongan, Tanah Abang, juga memanas. Massa, mayoritas remaja dan pelajar, merusak kamera CCTV.
Mereka juga menghalangi jalur kereta menuju Tanah Abang dan Rangkasbitung, semakin memperparah kemacetan. Kepolisian mencoba membubarkan massa dengan gas air mata, namun dibalas dengan petasan dan kembang api.
Akibat kerusuhan ini, Jalan Gatot Subroto juga ditutup, menambah parah kemacetan di sejumlah jalan alternatif. Penutupan ruas tol dalam kota membuat situasi semakin tidak terkendali.
Kondisi ini menunjukkan eskalasi aksi demonstrasi yang awalnya terkendali, berubah menjadi kericuhan dan berdampak luas pada aktivitas warga Jakarta. Kepolisian dan Jasa Marga terus berupaya untuk mengendalikan situasi dan meminimalisir dampak negatif bagi masyarakat.