News  

Aksi Semanggi Pukul Mundur: Lalu Lintas Lancar, Ada Apa Sebenarnya?

Avatar of Detikcoy
Aksi Semanggi Pukul Mundur Lalu Lintas Lancar Ada Apa Sebenarnya

Aksi Mahasiswa Ricuh: Gatot Subroto Dibuka, Pejompongan Tetap Panas!

Polisi berhasil mengendalikan massa aksi di Jalan Gatot Subroto arah Semanggi, Jakarta Selatan, Kamis (28/8). Jalan tersebut kembali dibuka pukul 16.30 WIB setelah sebelumnya ditutup oleh para demonstran. Arus lalu lintas di Jalan Bendungan Jatiluhur dan Jalan Gerbang Pemuda pun kembali normal. Namun, jalan tol dalam kota masih tetap ditutup.

Sebelumnya, aksi demonstrasi yang dimulai pukul 14.00 WIB oleh mahasiswa dan pelajar di depan Gedung DPR RI berakhir ricuh. Bentrokan tak terelakkan di beberapa titik, termasuk Jalan Penjompongan, Asia Afrika, dan Jalan Gatot Subroto. Aparat kepolisian berupaya membubarkan massa dengan gas air mata.

Situasi di Jalan Pejompongan semakin memanas setelah massa buruh membubarkan diri. Ribuan remaja dan pelajar merusak fasilitas umum, termasuk kamera CCTV. Mereka juga menghalangi jalur kereta api menuju Tanah Abang dan Rangkasbitung, mengakibatkan kemacetan parah.

Aparat kepolisian menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa di Pejompongan. Namun, upaya tersebut dibalas dengan lemparan petasan dan kembang api. Ketegangan terus meningkat, dan kemacetan meluas akibat penutupan jalan tol dalam kota dan Jalan Gatot Subroto.

Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Asep Edi Suheri, memimpin apel kesiapan pengamanan di halaman DPR/MPR. Ia menekankan pentingnya sikap humanis dan terukur dari seluruh personel.

“Kendalikan diri kita, sabar dan terukur. Jangan mudah terprovokasi, jangan ada pelanggaran aturan. Semua bergerak satu komando,” tegas Irjen Asep dalam arahannya.

Asep juga mengingatkan agar personel tidak bertindak sendiri, tetap kompak, dan berkoordinasi dengan komandan lapangan. Ia menegaskan larangan membawa senjata api dan penggunaan tindakan represif.

“Tidak ada yang membawa senjata api, tidak ada penembakan. Jangan bersikap agresif atau emosional. Keselamatan masyarakat dan anggota adalah prioritas, kita kedepankan sikap humanis,” tegas Kapolda Metro Jaya.

Hanya tim Reskrim yang diperbolehkan mengambil tindakan represif terhadap massa anarkis, itu pun dengan prosedur yang ketat. Penggunaan gas air mata juga hanya diizinkan atas perintah langsung Kapolda.

Selain personel Polda Metro Jaya, TNI dan Pemda DKI Jakarta juga dikerahkan untuk pengamanan di titik-titik strategis, terutama di sekitar Gedung DPR/MPR dan stasiun kereta api. Hal ini dilakukan untuk mencegah potensi gangguan keamanan lebih lanjut. Pengamanan difokuskan untuk mencegah potensi gangguan keamanan lebih lanjut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *