Banjir besar kembali menerjang Jakarta setelah hujan ekstrem mengguyur ibu kota dan sekitarnya pada Minggu, 6 Juli 2025. Curah hujan yang tinggi dikombinasikan dengan meluapnya Sungai Ciliwung mengakibatkan genangan air yang signifikan di berbagai wilayah, mencapai ketinggian hampir 3 meter di beberapa titik. Lebih dari 50 RT terdampak, mengganggu aktivitas warga dan infrastruktur kota.
Dampak terparah terjadi di Jakarta Timur, khususnya di Kelurahan Cawang. Di sana, genangan air mencapai 270 cm atau hampir 3 meter, merendam 7 RT. Kondisi ini memaksa warga untuk mengungsi dan mengakibatkan kerugian materiil yang cukup besar. Respon cepat dari tim penanggulangan bencana sangat dibutuhkan di daerah ini.
Selain Cawang, Jakarta Timur juga mengalami genangan di beberapa wilayah lainnya. Kelurahan Bidara Cina melaporkan 14 RT terendam dengan ketinggian air antara 180 hingga 210 cm. Kelurahan Cililitan juga terdampak dengan 2 RT terendam hingga 190 cm. Wilayah Kampung Melayu dan Balekambang juga mengalami genangan, meskipun dengan ketinggian yang lebih rendah.
Dampak Banjir di Berbagai Wilayah Jakarta
Jakarta Selatan juga terkena dampak banjir, dengan genangan di wilayah Pengadegan dan Rawa Jati. Pengadegan melaporkan 2 RT terendam dengan ketinggian air 110 cm, sementara Rawa Jati mencatat 7 RT terendam dengan ketinggian antara 50 hingga 120 cm. Variasi ketinggian genangan ini menunjukkan perbedaan tingkat kerentanan wilayah terhadap banjir.
Bahkan Jakarta Barat juga tidak luput dari dampak hujan ekstrem ini. Di Kelurahan Sukabumi Selatan, 2 RT terendam hingga 1 meter. Hal ini menunjukkan bahwa sistem drainase di beberapa wilayah Jakarta masih perlu ditingkatkan untuk menghadapi curah hujan tinggi.
Tidak hanya merendam pemukiman warga, banjir ini juga mengakibatkan lumpuhnya beberapa ruas jalan utama. Kawasan Green Garden, Kedoya, dan Jalan Raya Kembangan dilaporkan tergenang, menyebabkan kemacetan dan menghambat aktivitas ekonomi. Kondisi ini menuntut perbaikan infrastruktur jalan dan sistem drainase yang lebih efektif.
Upaya Penanganan dan Antisipasi Ke Depan
BPBD DKI Jakarta bersama instansi terkait seperti Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, dan Gulkarmat, bergerak cepat melakukan penyedotan air di titik-titik kritis. Upaya ini diharapkan dapat mempercepat surutnya genangan dan meminimalisir dampak yang lebih luas. Penyediaan kebutuhan dasar bagi warga terdampak juga menjadi prioritas.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menekankan pentingnya kewaspadaan bagi warga yang tinggal di bantaran sungai. Prediksi cuaca yang masih menunjukkan potensi hujan tinggi dalam beberapa hari ke depan mengharuskan kesiapsiagaan ekstra. Perbaikan sistem peringatan dini juga menjadi hal penting untuk meminimalisir korban jiwa dan kerugian materi.
Langkah-langkah yang Diperlukan untuk Mengatasi Banjir Berulang di Jakarta:
Banjir Jakarta kali ini menjadi pengingat akan pentingnya pengelolaan sumber daya air yang efektif dan berkelanjutan. Investasi dalam infrastruktur, perencanaan tata ruang, dan edukasi masyarakat sangat krusial untuk mengurangi risiko banjir di masa mendatang dan menciptakan kota yang lebih tangguh terhadap bencana alam.