**Uskup Agung Kupang Ajak Damai Usai Aksi Anarkis**
Gelombang aksi unjuk rasa anarkis di sejumlah kota besar menimbulkan korban jiwa dan kerusakan. Menyusul kejadian tersebut, seruan perdamaian mulai bergema dari berbagai kalangan, salah satunya dari pemimpin agama.
Uskup Agung Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Mgr. Hironimus Pakaenoni, mengimbau masyarakat untuk menahan diri dan menjaga ketenangan agar situasi kembali kondusif. Ia menekankan pentingnya menghindari provokasi dan mencegah perpecahan yang dapat merusak persatuan bangsa.
Mgr. Hironimus mengajak masyarakat untuk berpikir jernih dan kritis. Penting untuk menjaga keharmonisan dengan pemerintah dan aparat keamanan. “Marilah kita berpikir arif, jernih, dan kritis, serta menjaga keharmonisan dengan pemerintah dan aparat TNI-Polri,” ujar Mgr. Hironimus dalam keterangannya, Minggu (31/8).
Ia juga menekankan pentingnya persaudaraan dan kebersamaan demi terciptanya perdamaian di NTT dan seluruh Indonesia. Ajakan ini didasarkan pada ajaran Yesus Kristus tentang kasih, solidaritas, dan perdamaian.
Uskup Agung Kupang mengutip Matius 5:9, “Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah.”
Lebih lanjut, Mgr. Hironimus menjelaskan pesan Injil tersebut. Yesus Kristus mengajarkan pentingnya menjadi pembawa damai melalui tindakan nyata. Hal itu termasuk rekonsiliasi, pengampunan, dan tanpa kekerasan. “Yesus Kristus mengajarkan kasih, solidaritas, dan perdamaian, serta mendorong umat untuk menjadi pembawa damai melalui tindakan nyata seperti rekonsiliasi, pengampunan dan tanpa kekerasan,” pungkas Hironimus.
Seruan damai dari Uskup Agung Kupang ini diharapkan dapat meredam situasi dan mendorong masyarakat untuk kembali pada nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa. Pernyataan tersebut menjadi penting di tengah situasi yang masih rawan pasca aksi anarkis tersebut. Semoga situasi segera pulih dan kembali kondusif.
