Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menyatakan kesiapannya untuk bertugas di Papua kapan saja. Pernyataan ini disampaikannya di Klaten, Jawa Tengah, Rabu (9/7). Baginya, penugasan ke Papua bukanlah hal yang baru, mengingat banyak pejabat negara yang telah menjalankan tugas di sana sejak lama, bahkan sebelum dirinya menjabat.
Gibran menjelaskan bahwa penugasan ke Papua telah berlangsung lama, setidaknya sejak tahun 2002 hingga 2021. Ia menekankan kesiapannya dan timnya untuk menerima penugasan tersebut, menunggu arahan selanjutnya dari Presiden.
Meskipun Keputusan Presiden (Keppres) terkait penugasan belum resmi dikeluarkan, Gibran dan timnya telah melakukan berbagai persiapan. Langkah-langkah ini dilakukan secara proaktif, menunjukkan keseriusan mereka dalam menghadapi tugas di Papua.
Sebagai contoh, tim dari Sekretariat Wakil Presiden (Setwapres) telah sering ditugaskan ke berbagai wilayah di Papua, seperti Sorong dan Merauke. Tugas-tugas tersebut meliputi pengiriman laptop untuk anak sekolah dan pengecekan kesiapan program-program pembangunan, misalnya terkait dengan pengembangan infrastruktur dasar.
Persiapan dan Strategi Kerja di Papua
Gibran telah memberikan arahan kepada timnya untuk aktif terlibat dalam pembangunan dan pendidikan di Papua. Hal ini menunjukkan komitmennya untuk berkontribusi langsung dalam memajukan wilayah tersebut. Fokusnya tidak hanya pada aspek infrastruktur, tetapi juga pada pengembangan sumber daya manusia.
Lebih lanjut, Gibran menjelaskan bahwa dirinya telah mempersiapkan berbagai strategi untuk memastikan efektivitas kerja di Papua. Strategi ini akan mencakup koordinasi yang intensif dengan pemerintah daerah, lembaga terkait, dan masyarakat setempat.
Komitmen Terhadap Pembangunan Papua
Gibran menegaskan komitmennya untuk melanjutkan upaya-upaya yang telah dilakukan oleh Wapres Ma’ruf Amin terkait pembangunan di Papua. Ini menunjukkan adanya kesinambungan program dan kebijakan pemerintah untuk Papua.
Ia menekankan pentingnya dialog dan kolaborasi dengan berbagai pihak untuk memastikan keberhasilan program pembangunan di Papua. Hal ini termasuk mendengarkan masukan, kritik, dan evaluasi dari masyarakat setempat.
Fleksibelitas Kerja dan Aksesibilitas
Gibran menyampaikan bahwa dirinya siap bekerja dari mana saja, tidak terbatas pada kantor di Jakarta atau Istana Negara. Ia bahkan menyebut kemungkinan bekerja dari Ibu Kota Nusantara (IKN) jika pembangunannya telah selesai.
Dengan demikian, Gibran menekankan pentingnya aksesibilitas dan fleksibilitas dalam menjalankan tugas sebagai Wakil Presiden. Hal ini penting agar dapat menjangkau dan melayani masyarakat di seluruh Indonesia, termasuk di Papua.
Bagi Gibran, bertemu langsung dengan masyarakat dan pelaku usaha menjadi bagian penting dari pekerjaannya. Dengan demikian, ia dapat menyerap aspirasi, memahami permasalahan di lapangan, dan mengambil kebijakan yang tepat sasaran.
Ia berkomitmen untuk tidak membatasi diri pada satu lokasi kerja, tetapi selalu siap untuk mengunjungi daerah-daerah di seluruh Indonesia, termasuk Papua, untuk berdialog langsung dengan masyarakat dan memastikan program pembangunan berjalan dengan baik.
Sikap proaktif dan komitmen Gibran ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Papua. Hal ini sejalan dengan visi pemerintah untuk pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Indonesia.