Indonesia menyambut positif minat Argentina untuk berinvestasi di sektor pertanian. Pertanian merupakan pilar penting pertumbuhan ekonomi Indonesia, dan kerja sama ini menjanjikan peningkatan produktivitas dan pengembangan teknologi.
Wakil Menteri Pertanian Indonesia, Sudaryono, dan Wakil Menteri Pertanian Argentina, Agustin Tejeda Rodriguez, bertemu pada 14 Mei 2025 untuk membahas peluang kerja sama. Pertemuan ini membahas pengembangan teknologi pertanian, pengolahan komoditas, dan peningkatan produktivitas secara keseluruhan.
Syarat Investasi Pertanian dari Argentina di Indonesia
Indonesia membuka pintu investasi bagi Argentina, namun dengan beberapa syarat utama. Hal ini penting untuk memastikan investasi tersebut saling menguntungkan dan sesuai dengan kebutuhan domestik.
Harga Kompetitif dan Biaya Logistik
Pertimbangan utama adalah harga. Jarak geografis yang jauh antara Indonesia dan Argentina berarti biaya logistik menjadi faktor krusial. Pemerintah Indonesia menekankan pentingnya harga yang kompetitif untuk memastikan keterjangkauan produk, terutama daging, bagi masyarakat.
Presiden Prabowo Subianto telah menekankan pentingnya ketersediaan daging terjangkau untuk meningkatkan kualitas gizi masyarakat, khususnya anak-anak. Ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan konsumsi protein per kapita.
Perdagangan Timbal Balik (Resiprokal)
Indonesia menginginkan keseimbangan perdagangan. Jika Argentina mengekspor daging ke Indonesia, maka Indonesia juga berharap mendapat akses pasar yang baik untuk produk pertaniannya. Ini mencakup komoditas unggulan seperti buah tropis (pisang, manggis, nanas) dan produk unggas (daging ayam dan olahannya).
Indonesia saat ini memiliki surplus produksi daging ayam dan olahannya. Hal ini menawarkan peluang ekspor yang baik bagi Indonesia ke Argentina, sebagai bagian dari kesepakatan resiprokal.
Sertifikasi Halal
Syarat penting lainnya adalah sertifikasi halal. Produk hewani yang masuk ke pasar Indonesia wajib memiliki sertifikasi halal selain sertifikat kesehatan. Hal ini mengingat mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam.
Sertifikasi halal merupakan jaminan kualitas dan kepercayaan konsumen Indonesia terhadap produk yang beredar di pasar. Kepastian hal ini akan mempercepat proses integrasi produk Argentina ke pasar dalam negeri.
Potensi Kerja Sama Indonesia-Argentina di Sektor Pertanian
Argentina, sebagai salah satu eksportir daging sapi terbesar dunia, berminat mengekspor daging sapi dan sapi hidup ke Indonesia. Hal ini sejalan dengan program pemerintah Indonesia untuk menyediakan makanan bergizi gratis bagi anak sekolah.
Pemerintah Indonesia berupaya memenuhi kebutuhan protein hewani nasional. Impor daging dan sapi hidup dari negara mitra, seperti Argentina, menjadi salah satu strateginya.
Pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari dialog November 2024. Kedua negara sepakat bahwa tidak ada hambatan strategis yang berarti, dan fokus pembahasan kini beralih pada aspek teknis dan administrasi.
Wakil Menteri Pertanian Argentina, Agustin Tejeda Rodriguez, menyatakan komitmen negaranya untuk mempercepat masuknya daging Argentina ke pasar Indonesia. Ia menekankan hubungan bilateral yang strategis, tidak hanya komersial, termasuk di bidang investasi.
Argentina, dengan volume ekspor daging sapi mencapai satu juta ton tahun lalu, optimistis dapat memenuhi kebutuhan pasar Indonesia dengan harga yang kompetitif. Mereka juga bersedia membuka pasar untuk produk-produk Indonesia, dan berharap kunjungan balasan dari delegasi Indonesia ke Buenos Aires segera terwujud.
Kerja sama ini tidak hanya berfokus pada perdagangan, tetapi juga pada transfer teknologi dan peningkatan kapasitas di sektor pertanian kedua negara. Indonesia dan Argentina memiliki potensi besar untuk mengembangkan kerjasama jangka panjang yang saling menguntungkan.