KKN STAI Kharisma 2025: Desa Mandiri, Pilar Kearifan Lokal

oleh

Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Kharisma Sukabumi melepas 78 mahasiswa untuk Kuliah Kerja Nyata (KKN) tahun 2025. Acara pelepasan resmi digelar di Kantor Kecamatan Parakansalak, Kabupaten Sukabumi, pada Rabu, 3 Juli 2025. Tema KKN tahun ini adalah “Mewujudkan Desa Mandiri Berbasis Kearifan Budaya Lokal,” sebuah tema yang mencerminkan komitmen kampus terhadap pengabdian masyarakat dan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Kegiatan KKN ini bukan sekadar program akademik biasa, tetapi juga merupakan kesempatan berharga bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan ilmu pengetahuan mereka secara langsung di masyarakat. Mahasiswa akan berperan sebagai agen perubahan, berkontribusi nyata pada pembangunan desa, dan mengembangkan keterampilan sosial mereka. Hal ini sejalan dengan visi STAI Kharisma untuk mencetak lulusan yang kompeten dan berintegritas.

Camat Parakansalak, Rukman Taufik, S.Ag., A.Kp., turut hadir dan menyampaikan apresiasinya atas program KKN STAI Kharisma. Beliau menekankan pentingnya peran mahasiswa dalam percepatan pembangunan berbasis budaya lokal di wilayah pedesaan.

Berikut kutipan sambutan Camat Parakansalak: “Program ini menjadi wadah strategis bagi mahasiswa untuk menjadi agen perubahan, khususnya di wilayah pedesaan.” Pernyataan ini menggarisbawahi pentingnya kontribusi KKN dalam pemberdayaan masyarakat desa.

Ketua STAI Kharisma, Dr. (C) Ade Nurpriatna, juga memberikan sambutan yang menekankan pentingnya KKN sebagai wahana pembentukan karakter dan kontribusi nyata mahasiswa. Beliau menjelaskan bahwa KKN bukan hanya sekadar kegiatan akademik.

Berikut kutipan sambutan Ketua STAI Kharisma: “Melalui KKN, mahasiswa dapat menerapkan ilmunya dalam kehidupan nyata, menyelesaikan persoalan sosial-keagamaan secara kolaboratif dan profesional.” Pernyataan ini menggambarkan harapan agar mahasiswa dapat menggabungkan teori dan praktik dalam menyelesaikan masalah masyarakat.

Para peserta KKN akan tersebar di tiga wilayah: Kecamatan Parakansalak dan Cisolok (Sukabumi), serta Kampung Pare (Kediri, Jawa Timur). Mereka akan menjalankan berbagai program kerja yang beragam, termasuk penguatan literasi agama, pelestarian tradisi lokal, dan pengembangan ekonomi berbasis potensi desa.

Program Kerja KKN STAI Kharisma 2025

Program KKN STAI Kharisma 2025 dirancang secara terstruktur untuk mencapai dampak maksimal bagi masyarakat. Program ini mendukung terciptanya desa mandiri yang mampu memberdayakan kearifan lokal sebagai basis pembangunan berkelanjutan.

Penguatan Literasi Agama

Mahasiswa akan berperan aktif dalam meningkatkan pemahaman keagamaan masyarakat melalui berbagai kegiatan, seperti penyuluhan, pelatihan, dan pengajian. Materi akan disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi setempat.

Pelestarian Tradisi Lokal

Kegiatan ini bertujuan untuk melestarikan budaya dan tradisi lokal agar tidak tergerus oleh perkembangan zaman. Mahasiswa akan membantu mendokumentasikan, melestarikan, dan mempromosikan tradisi-tradisi tersebut kepada generasi muda.

Pengembangan Ekonomi Berbasis Potensi Desa

Mahasiswa akan membantu masyarakat mengembangkan potensi ekonomi lokal melalui pelatihan keterampilan, pemasaran produk, dan pengembangan usaha kecil dan menengah (UKM). Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Seluruh rangkaian kegiatan KKN akan dimonitor secara berkala untuk memastikan tercapainya target dan dampak maksimal. STAI Kharisma berkomitmen untuk terus mendukung program KKN sebagai bentuk tanggung jawab sosial dan kontribusi nyata bagi pembangunan bangsa.

Keberhasilan program KKN ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat di tiga wilayah tersebut, membangun kemandirian desa, dan menumbuhkan rasa tanggung jawab sosial mahasiswa. Evaluasi berkala dan umpan balik dari masyarakat akan menjadi acuan penting dalam meningkatkan kualitas program KKN di tahun-tahun mendatang.

Selain program kerja yang telah disebutkan, STAI Kharisma juga mungkin akan melibatkan mahasiswa dalam kegiatan lain sesuai dengan kebutuhan dan potensi masing-masing wilayah. Hal ini bertujuan agar program KKN dapat lebih terarah dan memberikan dampak yang optimal bagi masyarakat.