Menteri Kabinet Prabowo Dukung Diaspora, Dorong Keahlian Migran Indonesia

oleh

Indonesian Diaspora Network United (IDN-United) menggelar Diaspora Global Summit 2 di Jakarta, sebuah acara akbar yang bertujuan untuk menghubungkan talenta diaspora Indonesia dengan tanah air. Acara yang berlangsung selama tiga hari, dimulai dengan gala dinner pada 11 Agustus dan pembukaan resmi pada 12 Agustus, diharapkan akan menjadi platform penting bagi kolaborasi dan kontribusi bagi pembangunan Indonesia.

Sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju dijadwalkan hadir untuk mendukung acara ini. Kehadiran mereka menunjukkan komitmen pemerintah untuk melibatkan diaspora dalam pembangunan nasional. Menteri-menteri yang akan hadir termasuk Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, dan Keamanan, serta Menteri Luar Negeri, Menteri Agama, Wakil Menteri Hukum dan HAM, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Selain itu, beberapa pejabat lainnya dari berbagai kementerian dan lembaga juga dijadwalkan hadir.

“So far Pak Menko Yusril, kemudian pak menlu, kemudian juga pak menag saya rasa hadir, wamen imigrasi Pak Silmy, dan juga Pak Karding (menteri pelindungan pekerja migran Indonesia). Kalau pada sesi-sesi (dalam acara) ada Pak Budi Gunadi Sadikin, Ibu Stella (Christie), ada dari OJK, dan UMKM,” jelas Chairman IDN-United, Edward Wanandi, mengenai daftar pejabat yang akan hadir.

Acara ini mengangkat tema “Connecting Global Talent with Home,” menunjukkan komitmen untuk memfasilitasi hubungan antara diaspora Indonesia dan negara asal. Tujuannya adalah untuk mendorong partisipasi aktif diaspora dalam pembangunan Indonesia, memanfaatkan keahlian dan pengalaman mereka untuk kemajuan bangsa.

Edward Wanandi juga menyoroti potensi besar diaspora Indonesia dalam berbagai sektor, khususnya di bidang keperawatan (nursing) dan pekerja konstruksi. Ia memperkirakan ada puluhan hingga ratusan ribu lowongan pekerjaan di sektor ini yang dapat diisi oleh pekerja migran Indonesia. Namun, tantangan utama yang dihadapi adalah peningkatan kualitas pelatihan dan penguasaan bahasa.

“Itu yang saya advokasikan atau berikan pemikiran kepada departemen pendidikan, terutama dikti. Karena ini menyangkut training dari nurse dan saya minta bahasanya selalu ditingkatkan, kalau perlu tiga kali lipat,” tambah Edward Wanandi, menekankan perlunya peningkatan kualitas SDM diaspora agar lebih kompetitif.

Diaspora Global Summit 2 diharapkan menjadi wadah yang efektif untuk menghubungkan ribuan diaspora Indonesia yang berbakat dengan pemangku kepentingan di Indonesia. Para peserta, yang berasal dari berbagai bidang seperti teknologi, energi, pendidikan, kecerdasan buatan, kesehatan, UMKM, keuangan, dan manufaktur, akan berinteraksi dengan pemerintah, dunia usaha, dan akademisi.

Presiden IDN-United, Harry Utomo, mengungkapkan harapannya agar diaspora Indonesia dapat berbagi pengetahuan, pengalaman, dan ide-ide baru untuk kemajuan Indonesia. Dia memperkirakan sekitar 2.500 diaspora akan hadir dalam acara tersebut.

“Saatnya membuat perubahan nyata, dari yang kecil hingga yang besar, demi masa depan Indonesia,” ujar Harry Utomo, menekankan pentingnya peran diaspora dalam pembangunan nasional. Summit ini diharapkan dapat menghasilkan kolaborasi yang berdampak signifikan bagi kemajuan Indonesia di masa mendatang. Dengan menggabungkan talenta global dan keahlian lokal, Indonesia diharapkan dapat memperkuat daya saingnya di kancah internasional.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.