Petani Lapas Subang Raih Sukses Panen Raya 12 Ton Padi

oleh

Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Dirjenpas) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham), Mashudi, mengumumkan keberhasilan warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Subang dalam memanen 12 ton padi. Panen raya ini merupakan hasil kerja keras para warga binaan yang telah dilatih oleh petugas lapas dan bekerja sama dengan mitra eksternal. Prestasi ini menjadi bukti nyata keberhasilan program pembinaan di Lapas Subang.

“Semua hasil panen ini dikerjakan oleh warga binaan yang telah dilatih oleh petugas dan bekerja sama dengan mitra,” ungkap Mashudi dalam siaran pers resmi Dirjenpas.

Program pertanian di Lapas Subang tak hanya sekedar menghasilkan panen melimpah, tetapi juga berperan penting dalam proses pembinaan narapidana. Melalui kegiatan ini, warga binaan dilatih untuk memiliki keterampilan, tanggung jawab, dan kedisiplinan yang akan sangat bermanfaat bagi kehidupan mereka setelah bebas nanti. Ini merupakan bentuk nyata pembinaan yang berorientasi pada pemulihan dan reintegrasi sosial.

“Ini merupakan upaya memupuk harapan untuk mereka warga binaan yang sempat tersesat, dapat menjelma menjadi insan mandiri berkompeten, yang telah menyadari kesalahannya dan siap kembali berperan positif di tengah masyarakat,” tegas Mashudi.

Program Pertanian Holistik di Lapas Subang

Luas lahan pertanian di Lapas Subang mencapai 36.000 hektare – angka yang perlu diklarifikasi karena terkesan sangat besar untuk sebuah lapas. Kemungkinan besar ada kesalahan penulisan angka dan perlu dikonfirmasi kembali. Angka yang lebih realistis mungkin berada di kisaran beberapa hektar. Di lahan tersebut, warga binaan tak hanya menanam padi. Mereka juga dibekali keterampilan dalam budidaya singkong dan berbagai tanaman hortikultura lainnya.

Selain pertanian, Lapas Subang juga mengembangkan program perikanan. Warga binaan turut serta dalam perawatan 80.000 bibit ikan di kolam-kolam yang tersedia di area lapas. Integrasi pertanian dan perikanan ini menciptakan sistem yang berkelanjutan dan saling mendukung.

Keterampilan yang Didapatkan Warga Binaan

Melalui program ini, warga binaan memperoleh berbagai keterampilan praktis yang dapat diaplikasikan setelah mereka kembali ke masyarakat. Keterampilan ini tak hanya terbatas pada teknik bercocok tanam dan beternak ikan, tetapi juga mencakup manajemen usaha, pengolahan hasil panen, dan pemasaran produk. Hal ini memberikan mereka modal berharga untuk memulai usaha mandiri di bidang pertanian atau perikanan.

Proses pelatihan yang diberikan menekankan pada aspek praktik langsung. Warga binaan terlibat dalam seluruh tahapan, mulai dari persiapan lahan, penanaman, perawatan, hingga panen dan pasca panen. Dengan demikian, mereka mendapatkan pengalaman yang komprehensif dan siap menghadapi tantangan di dunia kerja.

Harapan Masa Depan yang Lebih Baik

Dirjenpas Mashudi berharap program ini dapat membantu warga binaan membangun kehidupan yang lebih baik setelah menjalani masa hukuman. Keterampilan yang diperoleh selama menjalani pembinaan diharapkan menjadi bekal untuk memperoleh penghasilan yang layak dan berkontribusi positif bagi masyarakat.

“Ini bukan hanya tentang panen, tetapi tentang semangat warga binaan mempersiapkan masa depan mereka selanjutnya dengan terlibat dalam ketahanan Lapas Subang melalui pertanian dan perikanan,” kata Mashudi. Program ini tak hanya berfokus pada aspek ekonomi, tetapi juga pada aspek psikologis dan sosial, membantu warga binaan membangun rasa percaya diri dan optimisme terhadap masa depan.

Keberhasilan panen padi di Lapas Subang ini patut diapresiasi sebagai contoh nyata program pembinaan yang efektif dan terintegrasi. Semoga program serupa dapat diimplementasikan di berbagai lapas di Indonesia, sehingga dapat memberikan dampak positif yang lebih luas bagi para warga binaan dan masyarakat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.