Presiden Arahkan Lulusan Unhan Jadi Penggerak Utama MBG

oleh

Presiden Prabowo Subianto memberikan arahan langsung kepada para lulusan Universitas Pertahanan, Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI), yang berperan sebagai penggerak Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di berbagai wilayah Indonesia. Pertemuan penting ini berlangsung di Kampus Universitas Pertahanan, Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Rabu lalu. Presiden memuji dedikasi para SPPI dalam menjalankan program vital ini.

Dalam arahannya, Presiden Prabowo menekankan pentingnya memastikan kelancaran dan kebersihan operasional di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Transparansi juga menjadi kunci agar manfaat program MBG benar-benar dirasakan oleh masyarakat. “Para SPPI dituntut untuk memastikan kelancaran dan kebersihan operasi di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), menjaga transparansi agar manfaat program benar-benar dirasakan masyarakat,” tegas Presiden Prabowo.

Program MBG merupakan program prioritas pemerintah. Presiden Prabowo Subianto berkomitmen untuk mempercepat pemerataan program ini kepada 82,9 juta penerima manfaat di seluruh Indonesia. Keberhasilan program ini sangat bergantung pada kerja keras dan dedikasi para SPPI di lapangan.

Peran Vital SPPI dalam Program MBG

Para SPPI tidak hanya bertanggung jawab atas kelancaran distribusi makanan bergizi, tetapi juga berperan dalam pengawasan dan pengelolaan program. Mereka menjadi ujung tombak dalam memastikan program MBG berjalan efektif dan efisien, menjangkau seluruh sasaran yang telah ditentukan.

Dalam pertemuan tersebut, Presiden juga didampingi oleh Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Wakil Menteri Pertahanan Donny Ermawan Taufanto, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Prof. Dadan Hindayana, dan Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya. Kehadiran mereka menunjukkan komitmen pemerintah yang kuat terhadap keberhasilan Program MBG.

Implementasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG)

Program MBG diluncurkan secara serentak di seluruh Indonesia pada 6 Januari 2025. Pada hari pertama peluncuran, terdapat 190 SPPG yang beroperasi di 26 provinsi, mendistribusikan makanan bergizi ke sekolah-sekolah dan posyandu.

SPPG, sebagai satuan pelayanan pemenuhan gizi, memiliki peran krusial dalam pengelolaan dapur umum, memasak, dan mendistribusikan makanan bergizi kepada anak-anak, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita. Setiap SPPG dipimpin oleh kepala SPPG yang dibantu oleh ahli gizi dan akuntan, memastikan kualitas dan akuntabilitas program.

Target dan Sasaran Program MBG

Presiden Prabowo Subianto menargetkan pencapaian bertahap dalam program MBG. Target penerima manfaat sebanyak tiga juta orang (anak-anak, ibu hamil, dan ibu menyusui) pada periode Januari-April 2025. Target ini akan ditingkatkan menjadi enam juta orang pada periode April-Agustus 2025, dan mencapai 15-17 juta orang pada Agustus-September 2025.

Puncaknya, Presiden menargetkan agar hingga akhir tahun 2025, sebanyak 82,9 juta orang dapat menikmati manfaat Program Makan Bergizi Gratis. Target yang ambisius ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk mengatasi masalah gizi buruk dan meningkatkan kesehatan masyarakat Indonesia.

Suksesnya program MBG tidak hanya bergantung pada anggaran yang memadai, tetapi juga pada kualitas SDM yang terlatih dan berkomitmen, seperti para SPPI. Oleh karena itu, pelatihan berkelanjutan dan dukungan penuh dari pemerintah sangatlah penting untuk memastikan keberlangsungan program ini dan mencapai target yang telah ditetapkan.

Selain itu, evaluasi berkala dan mekanisme pengawasan yang transparan sangat penting untuk memastikan efektivitas dan efisiensi program MBG. Hal ini akan membantu mengidentifikasi kendala yang mungkin muncul di lapangan dan mencari solusi yang tepat guna, sehingga program ini dapat berjalan optimal dan mencapai tujuannya.