Rano Karno Usul Pencak Silat Ekstrakurikuler Wajib, Hormati Legenda Eddie Nalapraya

oleh

Wakil Gubernur Jakarta, Rano Karno, menyampaikan rencana untuk mewajibkan pencak silat sebagai kegiatan ekstrakurikuler di sekolah-sekolah. Langkah ini sebagai bentuk penghormatan kepada almarhum Wakil Gubernur Jakarta periode 1984-1987, Eddie Marjoeki Nalapraya, yang baru saja meninggal dunia.

Pengumuman tersebut disampaikan Rano Karno seusai menghadiri persemayaman jenazah Eddie Nalapraya di Padepokan Pencak Silat, TMII, Jakarta Timur, Selasa (13/5/2025). Rano Karno menjelaskan bahwa almarhum Eddie sangat menginginkan pencak silat menjadi bagian integral dari pendidikan formal.

Menurutnya, almarhum Eddie percaya pencak silat, dengan filosofinya yang kaya, dapat menjaga keberlanjutan budaya nasional. Keinginan tersebut disampaikan Eddie Nalapraya kepada Rano Karno dua bulan sebelum kematiannya saat keduanya bertemu di kediaman Eddie.

Alasan di Balik Kebijakan Wajib Ekstrakurikuler Pencak Silat

Rano Karno meyakini bahwa mewajibkan pencak silat sebagai ekstrakurikuler akan memberikan dampak positif yang signifikan. Tidak hanya melestarikan nilai-nilai budaya Jakarta dan Indonesia, tetapi juga memperkenalkan pencak silat kepada generasi muda sebagai warisan budaya dunia yang patut dibanggakan.

Dengan menjadikan pencak silat sebagai kegiatan wajib, diharapkan akan meningkatkan apresiasi dan pemahaman terhadap seni bela diri ini. Selain itu, anak-anak muda dapat mempelajari nilai-nilai disiplin, sportivitas, dan rasa percaya diri melalui latihan pencak silat.

Lebih dari sekadar bela diri, pencak silat mengandung nilai-nilai filosofis yang mendalam, seperti kesopanan, kehormatan, dan pengendalian diri. Nilai-nilai ini sangat penting untuk membentuk karakter generasi muda yang berakhlak mulia.

Dukungan dan Peringatan untuk Eddie Nalapraya

Gubernur Jakarta, Pramono Anung, turut hadir memberikan penghormatan terakhir kepada Eddie Nalapraya. Kehadiran sejumlah tokoh nasional, termasuk mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Zainuddin Amali serta Menteri Luar Negeri Sugiono, menunjukkan betapa besar jasa almarhum dalam berbagai bidang, khususnya pengembangan pencak silat.

Eddie Nalapraya, yang meninggal pada Senin (13/5/2025) di RSPI Pondok Indah, Jakarta Selatan, dikenal sebagai sosok yang berjasa besar dalam mengembangkan pencak silat di kancah internasional. Ia bahkan dijuluki sebagai ‘Bapak Pencak Silat Dunia’ karena dedikasinya yang luar biasa.

Sebagai Ketua Umum Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (PB IPSI), Eddie Nalapraya telah banyak berkontribusi dalam memajukan pencak silat, baik di tingkat nasional maupun internasional. Warisan dan jasanya akan selalu dikenang dan dihargai.

Potensi dan Tantangan Implementasi Kebijakan

Implementasi kebijakan ini tentu membutuhkan perencanaan yang matang. Sekolah-sekolah perlu mendapatkan pelatihan dan dukungan infrastruktur yang memadai untuk menyelenggarakan program pencak silat yang efektif dan berkualitas.

Selain itu, perlu juga dipertimbangkan bagaimana cara menyesuaikan kurikulum pencak silat dengan berbagai tingkat usia dan kemampuan siswa. Hal ini penting agar program tersebut dapat diterima dan diimplementasikan dengan baik di semua sekolah.

Meskipun ada tantangan, rencana ini patut diapresiasi sebagai upaya nyata untuk melestarikan budaya Indonesia dan mengembangkan potensi generasi muda. Dengan dukungan semua pihak, kebijakan ini diharapkan dapat berjalan lancar dan mencapai tujuannya.