MALANG, PROKOTA.COM – Sebuah polemik muncul pasca instruksi Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri, yang meminta kepala daerah yang baru dilantik oleh Presiden Prabowo pada 20 Februari 2025 untuk menunda keikutsertaan dalam retret di Magelang. Instruksi ini merupakan respons politik PDIP terhadap dugaan kriminalisasi terhadap Sekretaris Jenderal (Sekjen) partai, Hasto Kristanto, yang ditangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Namun, arahan tersebut tak sepenuhnya diikuti oleh seluruh kader PDIP yang menjabat sebagai kepala daerah. Salah satunya adalah Bupati Malang, Drs. H.M. Sanusi, yang berpasangan dengan Hj. Lathifah Shohib sebagai Wakil Bupati Malang. Keputusan ini memicu perdebatan terkait loyalitas terhadap partai dan komitmen terhadap program pemerintah.
Khusairi, Juru Bicara (Jubir) Salaf Sanusi-Latif, menjelaskan sikap Bupati Malang terkait instruksi dari Megawati. Sanusi, sebagai kader terbaik PDIP di Kabupaten Malang yang kini menjabat sebagai Bupati Malang periode 2025-2030, memiliki pertimbangan tersendiri dalam mengambil keputusan ini.
Khusairi memaparkan, meskipun Sanusi diusung dan mendapatkan rekomendasi dari PDIP, pasangan ini juga didukung oleh partai politik lain.
“Disamping dapat rekom dari PDI-Perjuangan, paslon ini juga ada PKB, Nasdem, dan Gerindra, serta parpol non parlemen lainnya, termasuk PSI,” jelas Khusairi.
Dengan dukungan dari berbagai partai politik, keikutsertaan Bupati Malang dalam kegiatan retret dipandang sebagai bentuk penghormatan terhadap pemerintah dan Presiden Prabowo.
Khusairi menambahkan, keberangkatan Bupati Malang ke retret tidak dapat diartikan sebagai pembangkangan terhadap partai. Hal ini justru sebagai upaya menghormati pemerintah dan memenuhi komitmen yang telah direncanakan jauh sebelum instruksi dari PDIP dikeluarkan.
“Keberangkatan beliau tidak bisa diartikan membangkang keinginan partai, tapi terlebih untuk menghormati pemerintah, terlebih Presiden Prabowo karena sudah direncanakan dan dipersiapkan dengan seksama jauh sebelum terbitnya surat dari PDI-Perjuangan,” pungkasnya.