Menjelang Hari Kemerdekaan RI, semangat nasionalisme kembali digemakan di Bantaeng, Sulawesi Selatan. Dua tokoh partai politik, Ketua DPC PKB Bantaeng Muhammad Asri Bakri dan Ketua DPC Partai Demokrat Bantaeng Herlina Aris (Cece), menyampaikan pesan penting tentang makna kemerdekaan dan peran masyarakat dalam mengisi kemerdekaan.
Asri Bakri menekankan pentingnya mengingat perjuangan para pahlawan yang telah mengorbankan segalanya demi kemerdekaan Indonesia. Ia mengajak masyarakat untuk tidak melupakan sejarah dan menghormati jasa-jasa para pejuang. Menurutnya, kemerdekaan yang dinikmati saat ini adalah hasil dari kerja keras dan pengorbanan generasi terdahulu yang tak ternilai harganya.
“Kita tidak boleh melupakan sejarah. Setiap tahun kita memperingati kemerdekaan sebagai bentuk penghormatan kepada mereka yang telah berjuang,” ungkap Asri Bakri. Pernyataan ini menggambarkan pentingnya mengenang sejarah sebagai pondasi bagi generasi penerus bangsa.
Lebih lanjut, Asri Bakri mengajak masyarakat untuk mengisi kemerdekaan dengan tindakan nyata, yaitu dengan melawan “penjajahan baru” berupa kemiskinan, kebodohan, dan ketidakadilan. Ia memandang kemerdekaan bukan hanya sekadar bebas dari penjajahan fisik, tetapi juga bebas dari segala bentuk belenggu yang menghambat kemajuan bangsa.
“Kemerdekaan bukan hanya bebas dari penjajah, tapi juga bebas dari segala belenggu yang menghambat kemajuan bangsa,” tegasnya. Pesan ini menggarisbawahi perlunya pembangunan berkelanjutan dan pemerataan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Sementara itu, Herlina Aris (Cece) dari Partai Demokrat Bantaeng, menganggap nasionalisme sebagai nilai yang tak tergantikan. Baginya, bendera merah putih merupakan simbol pengorbanan dan keberanian para pejuang kemerdekaan. Bendera tersebut melambangkan semangat juang dan persatuan bangsa Indonesia.
Cece juga menekankan pentingnya menjaga nilai patriotisme dan persatuan di tengah masyarakat. Ia percaya bahwa kekuatan bangsa Indonesia terletak pada kebersamaan dan semangat gotong royong. Menjaga persatuan dan kesatuan merupakan kunci untuk menghadapi tantangan di masa depan.
“Di balik merah putih yang berkibar, ada tumpah darah dan perjuangan yang membuat kita bisa hidup di zaman ini,” ujarnya. Pernyataan ini menekankan betapa besar pengorbanan para pahlawan demi kemerdekaan yang dinikmati saat ini.
Kedua tokoh politik ini sepakat bahwa peringatan Hari Kemerdekaan bukan hanya sekadar seremonial, tetapi juga momentum untuk merefleksikan makna kemerdekaan dan komitmen untuk membangun bangsa yang lebih baik. Mereka mengajak seluruh masyarakat Bantaeng untuk turut serta dalam mengisi kemerdekaan dengan cara yang positif dan bermakna.
Di luar konteks kedua tokoh tersebut, perayaan Hari Kemerdekaan di Bantaeng tahun ini diperkirakan akan diramaikan dengan berbagai kegiatan, mulai dari upacara bendera, pawai, hingga lomba-lomba tradisional. Hal ini menunjukkan antusiasme masyarakat Bantaeng dalam memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Semoga perayaan tahun ini mampu membangkitkan kembali semangat nasionalisme dan patriotisme bagi generasi muda.