Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengumumkan rencana pelaksanaan Sekolah Rakyat (Sekra) di seluruh Indonesia. Program ini bertujuan untuk memutus rantai kemiskinan dengan menyediakan akses pendidikan berkualitas bagi anak-anak di daerah tertinggal dan kurang beruntung.
Dari 100 titik lokasi yang ditargetkan, sebanyak 40 persennya akan berlokasi di Pulau Jawa. Namun, Gus Ipul menekankan bahwa Sekra akan hadir di seluruh pelosok negeri, termasuk Papua, Aceh, Maluku, dan Kalimantan. Rincian lokasi prioritas lainnya belum diumumkan secara detail.
Pelaksanaan Sekolah Rakyat Tahap Awal
Pada tahap awal, Sekra akan diresmikan pada 14 Juli 2025 di 63 titik yang telah siap. 37 titik lokasi lainnya masih dalam proses finalisasi dan renovasi infrastruktur, ditargetkan selesai pada akhir Juli 2025.
Ke-63 titik lokasi yang siap ini diperkirakan mampu menampung 6.130 siswa. Jika seluruh 100 titik beroperasi, kapasitasnya akan meningkat menjadi 9.700 siswa, dengan total 256 rombongan belajar. Program ini membutuhkan sekitar 1.554 guru dan 3.390 tenaga kependidikan untuk tahap pertama.
Tahapan Pembelajaran
Sebelum pembelajaran formal dimulai, akan ada masa orientasi selama kurang lebih tiga bulan. Selain itu, cek kesehatan akan dilakukan untuk siswa, guru, dan tenaga pendidik untuk memastikan kesehatan dan kesiapan mereka dalam proses belajar mengajar.
Anggaran dan Target Sekolah Rakyat
DPR RI telah menyetujui anggaran Sekolah Rakyat dengan penambahan dana yang signifikan. Anggaran tersebut akan digunakan untuk mendukung pembangunan infrastruktur, pengadaan sarana dan prasarana, serta pembiayaan operasional sekolah.
Kemensos menargetkan 100 titik lokasi Sekra dapat menampung sekitar 10.000 siswa, 2.180 guru, dan 4.069 tenaga kependidikan. Program ini juga merencanakan tahap kedua dengan penambahan 202 lokasi, namun masih dalam proses penetapan kelayakan dan perekrutan tenaga pendidik.
Koordinasi Antar Kementerian dan Pengawasan Program
Komisi VIII DPR RI meminta Kemensos untuk berkoordinasi dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dalam hal penyesuaian kebutuhan guru dan pengajar. Hal ini penting untuk memastikan kualitas pendidikan yang diberikan.
DPR juga meminta Kemensos untuk mengawasi program Sekra agar sesuai dengan arahan Presiden, yaitu untuk memutus rantai kemiskinan. Pengawasan yang ketat akan memastikan dana yang dialokasikan digunakan secara efektif dan efisien.
Tantangan dan Peluang Sekolah Rakyat
Program Sekra menghadapi tantangan seperti ketersediaan infrastruktur yang memadai di berbagai daerah, perekrutan dan penempatan guru berkualitas, serta memastikan keberlanjutan program setelah tahap awal selesai. Namun, program ini juga menawarkan peluang besar untuk meningkatkan akses pendidikan, mengurangi angka putus sekolah, dan meningkatkan taraf hidup masyarakat di daerah terpencil.
Suksesnya program Sekra bergantung pada koordinasi antar kementerian, pengawasan yang ketat, dan partisipasi aktif dari masyarakat setempat. Dengan dukungan dan komitmen dari semua pihak, Sekra diharapkan mampu memberikan dampak positif yang signifikan bagi pendidikan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.