Kota Malang, dikenal sebagai kota yang kaya akan keberagaman, kembali menunjukkan komitmennya dalam menjaga semangat persatuan dan kesatuan. Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, yang akrab disapa Pak Mbois, menekankan pentingnya toleransi dan semangat kebangsaan dalam kegiatan Outbound Pembauran Kebangsaan yang digelar pada Sabtu, 27 September 2025, di AFR Urbaness Inn Premiere. Acara ini menjadi bukti nyata upaya pemerintah daerah dalam merangkul seluruh elemen masyarakat, mulai dari pemuda hingga tokoh agama, untuk bersama-sama membangun Kota Malang yang harmonis dan maju.
Kegiatan yang diikuti oleh berbagai lapisan masyarakat ini menjadi wadah untuk mempererat tali persaudaraan dan menumbuhkan semangat nasionalisme di tengah keberagaman. Melalui kegiatan ini, diharapkan Kota Malang dapat menjadi contoh kota yang mampu menjaga kerukunan dan kebersamaan. Pak Mbois mengajak seluruh warga untuk terus berpartisipasi dalam kegiatan positif yang bertujuan menjaga perdamaian, yang bukan hanya menjadi tanggung jawab aparat, melainkan juga tanggung jawab bersama.
Pak Mbois menyampaikan pentingnya interaksi yang terjalin dalam suasana santai sebagai jembatan untuk menghidupkan perbedaan menjadi kekuatan.
“Interaksi yang terjalin dalam suasana santai bermakna menjadi jembatan, menghidupkan perbedaan menjadi kekuatan,” kata Pak Mbois dalam sambutannya.
Wali Kota Wahyu berharap kegiatan ini menjadi awal gerakan yang lebih luas dan berkelanjutan dalam menjaga keharmonisan sosial di Kota Malang. Ia juga berharap agar Kota Malang dapat terus berkembang menjadi wilayah yang Mbois dan Berkelas, yang mencerminkan kerukunan dan semangat kebangsaan yang kokoh.
“Saya mengajak seluruh elemen masyarakat, baik dari kalangan pemuda, tokoh agama, tokoh masyarakat, hingga aparat pemerintahan, untuk terus mendukung kegiatan-kegiatan positif seperti ini. Menjaga perdamaian bukan hanya tugas aparat, tetapi juga tanggung jawab kita bersama,” ujarnya.
Kegiatan Outbound Pembauran Kebangsaan ini diharapkan menjadi momentum penting untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa di tengah keragaman budaya dan agama di Malang. Pak Mbois juga berharap kegiatan ini bukan hanya sekadar acara sesaat, melainkan menjadi titik awal dari gerakan-gerakan yang lebih luas dan berkelanjutan.
“Semoga kegiatan-kegiatan seperti ini tidak berujung sampai di sini saja, melainkan menjadi awal gerakan-gerakan yang lebih luas dan berkelanjutan,” pungkasnya.
Dengan semangat kebersamaan yang terus dibangun, diharapkan Malang dapat menjadi contoh kota yang harmonis dan maju dalam bingkai NKRI.