Partai Solidaritas Indonesia (PSI) akan menggelar kongres pada Juli 2025 di Solo. Agenda utamanya adalah pemilihan Ketua Umum baru, menggantikan Kaesang Pangarep yang saat ini menjabat. Persiapan kongres telah dimulai, menurut pengakuan Kaesang sendiri.
“Kongres rencananya digelar di Solo, insyaallah. Karena dekat dengan rumah juga,” ungkap Kaesang sembari berkelakar saat ditemui di Loji Gandrung, Solo, Sabtu (12/4). Pemilihan Ketua Umum akan menggunakan sistem *one man one vote*, menjamin setiap anggota memiliki hak suara. Sistem ini menjamin keterbukaan dan transparansi proses pemilihan.
“Harapannya semua berjalan lancar dan sehat. Semua anggota boleh mendaftar jadi calon Ketua Umum,” tambah Kaesang, menekankan prinsip demokrasi internal partai. Sejumlah nama telah muncul sebagai kandidat potensial Ketua Umum PSI, diusulkan oleh berbagai Dewan Pimpinan Wilayah (DPW).
Empat nama yang kini ramai diperbincangkan adalah Joko Widodo (diusulkan DPW PSI DKI Jakarta), Kaesang Pangarep (diusulkan DPW PSI Jawa Barat), Agus Herlambang (Juru Bicara PSI, juga diusulkan DPW Jawa Barat), dan Isyana Bagoes Oka (Anggota Dewan Pembina PSI, diusulkan DPW PSI Bali).
Isyana Bagoes Oka menanggapi dukungan dari DPW Bali dengan menyatakan rasa terima kasih. Namun, ia belum memastikan keikutsertaannya dalam pencalonan. “Itu kan bentuk kepercayaan, saya berterima kasih. Tapi kita lihat dulu prosesnya. Waktu pendaftaran masih sampai akhir Mei,” jelasnya saat ditemui di kantor Kemendukbangga, Jakarta Timur, Senin (19/5).
Ia menekankan pentingnya proses demokrasi yang adil dan transparan. “Yang terpenting, setiap anggota PSI memiliki suara. Tentu akan ada persyaratan untuk bisa maju, kita lihat dinamika dari DPW lain juga,” tambahnya.
Proses pendaftaran calon Ketua Umum masih berlangsung hingga akhir Mei 2025. Hingga saat ini baru beberapa DPW yang telah mengajukan nama-nama calon. Dinamika internal partai diperkirakan akan semakin intens menjelang kongres.
Kongres PSI 2025 menarik perhatian publik karena potensi keterlibatan tokoh nasional seperti Presiden Joko Widodo dan putranya, Kaesang Pangarep. Kehadiran mereka berpotensi besar memengaruhi arah politik PSI ke depan. Hasil kongres ini akan sangat menentukan langkah PSI di kancah politik nasional.