IPNU-IPPNU Malang Desak DPRD: Nasib Anak Putus Sekolah, Apa Solusinya?

Avatar of Ais Nurdin
IPNU IPPNU Malang Desak DPRD Nasib Anak Putus Sekolah Apa Solusinya

Ketua DPRD Kota Malang, Amithya Ratnanggani Sirraduhita, mengutarakan keprihatinannya terhadap tingginya angka Anak Tidak Sekolah (ATS) di Kota Malang. Ia menekankan perlunya tindakan cepat dan terstruktur untuk mengatasi permasalahan ini. Audiensi dengan PC Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kota Malang menjadi momentum penting dalam merumuskan solusi bersama. Pertemuan yang berlangsung di ruang kerja Amithya, Kantor DPRD Kota Malang, pada Kamis (27/02/2025), membuka jalan bagi kolaborasi yang lebih erat.

Peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan berkualitas menjadi fokus utama dalam penanganan ATS. Kota Malang, yang dikenal sebagai kota pendidikan, harus mampu membuktikan komitmennya dalam menyediakan akses pendidikan bagi semua anak. Data yang ada menunjukkan bahwa pada Januari 2025, terdapat 3.468 anak yang tergolong ATS. Hal ini menjadi tantangan sekaligus dorongan bagi seluruh elemen masyarakat untuk bergerak bersama.

Amithya menjelaskan bahwa penanganan ATS memerlukan keterlibatan langsung dari Pemerintah Kota (Pemkot) Malang. Langkah konkret yang diusulkan adalah pembentukan tim satuan tugas (satgas) khusus yang fokus menangani ATS.

“Langkah-langkah yang perlu diambil untuk percepatan penanganan ATS di Kota Malang adalah dengan membentuk tim satgas penangan Anak Tidak Sekolah,” ujar Amithya.

Pemkot Malang sendiri telah berupaya memberikan bantuan berupa beasiswa bagi anak-anak berprestasi dan kurang mampu. Proses pengajuan beasiswa dapat dilakukan melalui proposal dengan mempertimbangkan urgensi, prioritas, dan pembagian kuota yang merata.

“Beasiswa per hari ini untuk masyarakat Kota Malang itu sudah banyak sekali disebar dengan pembagian pintu yang berbeda-beda, terkait beasiswa nanti bisa diajukan melalui proposal dan juga urgensinya apa sesuai dengan prioritas serta pembagian kuota yang merata,” kata politisi PDIP ini.

Mukhammad Athok Illah, Ketua PC IPNU IPPNU Kota Malang, menyambut baik langkah-langkah yang diambil oleh Ketua DPRD Kota Malang. Ia menekankan pentingnya meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap pendidikan.

Athok menyampaikan pandangannya mengenai hal ini.

“Predikat Kota Malang sebagai kota Pendidikan perlu di buktikan dengan kepedulian Masyarakat akan pentingnya pendidikan. Tetapi nyatanya jumlah Anak tidak sekolah (ATS) di Kota Malang berjumlah 3.468 orang di Januari 2025,” ungkap Athok.

Sebagai bentuk komitmen dari pelajar NU, PC IPNU IPPNU Kota Malang siap berkolaborasi dalam percepatan penanganan ATS di Kota Malang. Athok menegaskan bahwa penanganan ATS harus menjadi prioritas utama yang perlu diselesaikan secara tuntas.

“Penanganan ATS menjadi salah satu prioritas utama yang perlu diselesaikan secara tuntas,” pungkasnya.

Editor: Sam Agus

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *