**Bandung, Jawa Barat** – Kabar membanggakan datang dari tanah Pasundan. Hazbi Abdillah Almaulidi, remaja 16 tahun asal Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung, berhasil mengharumkan nama bangsa dengan meraih gelar juara Champion Esport Festival Chungnam South Korea 2025 di Chungnam, Korea Selatan. Kemenangan ini menjadi bukti bahwa potensi anak muda Indonesia dalam dunia esport sangatlah besar.
Prestasi gemilang ini diraih Hazbi dalam ajang bergengsi Esports Festival In Chungnam Korea yang berlangsung pada 12-15 September lalu. Hazbi yang tergabung dalam Tim Esport Jabar, tampil memukau bersama rekan-rekannya. Mereka adalah Wahyuda Adiningrat, Aufa Yusuf Zahara, Arvian Erlangga, Miftah Fauzi Ramadhan, serta Tedi Rustendi yang bertindak sebagai pendamping tim.
Dalam sebuah wawancara melalui pesan singkat, Hazbi mengungkapkan rasa gembiranya atas pencapaian yang luar biasa ini. Ia mengaku tidak menyangka bisa meraih juara di ajang internasional tersebut.
“Perasaannya seneng, gak expect aja sih karena kita gak ada persiapan kayak latihan, cuman latihan satu kali, itu juga karena beberapa kali gak jadi berangkat, tapi akhirnya berangkat dan alhamdulillah dapat juara 1,” ungkap Hazbi, Selasa (30/10/2025).
Tim esport Jabar mendapatkan dukungan penuh dari berbagai pihak, termasuk Esport Indonesia (ESI) Jabar, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Jabar, Biro Pemerintahan dan Otonomi Daerah (Pemotda) Jabar, serta Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jabar. Dukungan ini tentu menjadi penyemangat bagi mereka untuk terus berprestasi.
Hazbi menyebutkan bahwa timnya berhasil mengalahkan tim dari Korea Selatan dan Jepang. Hal ini menjadi bukti bahwa kemampuan atlet esport Indonesia mampu bersaing di kancah internasional.
Game yang dipertandingkan dalam festival tersebut adalah Valorant. Valorant adalah permainan video bergenre First Person Shooter (FPS) yang dikembangkan dan diterbitkan oleh Riot Games. Dalam permainan ini, kerja sama tim menjadi kunci utama untuk meraih kemenangan.
Hazbi menjelaskan peran masing-masing anggota tim. Ia sendiri berperan sebagai duelist, sementara Wahyuda sebagai initiator dan controller. Aufa juga sebagai initiator dan duelist, Arvian sebagai duelist dan controller, dan Miftah sebagai sentinel.
Kemenangan di Korea Selatan menjadi pengalaman pertama Hazbi meraih juara di tingkat internasional. Namun, ia telah memiliki pengalaman meraih prestasi di tingkat regional Bandung.
“Baru pertama kali. Saya sudah dapet prestasi juara di regional Bandung, tapi game berbeda, yaitu Poin Blank dan juga ada turnamen IGX yang di Bandung dapat juara 3,” jelasnya.
Saat ditanya mengenai target ke depan, Hazbi mengaku tidak memiliki target khusus. Namun, ia bertekad untuk selalu memberikan penampilan terbaik dalam setiap pertandingan yang diikuti.
“Target ke depan ingin bertanding di mana saja yang penting bisa mendapatkan yang terbaik. Harapannya bisa menjadi yang lebih baik, dapat menjuarai banyak turnamen dan juga membanggakan kedua orang tua, serta orang-orang yang selalu support saya,” harapnya.
Hazbi, yang telah menggemari game sejak usia 4 tahun, memberikan pesan kepada para gamers untuk terus berprestasi. Ia berharap para gamers tidak hanya jago di dunia maya, tetapi juga mampu meraih kemenangan dalam kehidupan nyata.
“Jadi gamers yang bukan cuma jago di layar, tapi juga berprestasi di dunia nyata. Jangan hanya mengejar kemenangan dalam game, tapi juga raihlah kemenangan dalam hidup,” pungkasnya.
**(wip/orb)**