Duo Pembalap Cetak Sejarah: Kemenangan Ganda di Monaco E-Prix 2025

oleh

Formula E kembali menyajikan balapan spektakuler di sirkuit jalan raya ikonik Monaco pada akhir pekan lalu, menandai putaran keenam dan ketujuh musim ke-11 ABB FIA Formula E Championship. Dua balapan seru ini menyuguhkan aksi-aksi menegangkan dan perubahan posisi yang dramatis, terutama karena kondisi cuaca yang berbeda pada setiap balapan.

Balapan pertama pada hari Sabtu dimulai dengan dominasi Dan Ticktum dalam sesi latihan bebas. Namun, kejutan terjadi di kualifikasi. Taylor Barnard dari NEOM McLaren berhasil merebut pole position setelah rivalnya, Oliver Rowland, melakukan kesalahan. Ini merupakan pole position kedua Barnard musim ini.

Barnard memimpin di awal balapan, tetapi tekanan dari Rowland dan Nyck de Vries memaksanya melakukan kesalahan pada lap ke-12. Kesalahan tersebut membuat Barnard kehilangan kendali mobil dan menyerahkan posisi terdepan kepada Rowland. Rowland kemudian memanfaatkan strategi Attack Mode dan Pit Boost secara efektif untuk mengamankan kemenangan pertamanya di Monaco.

Drama semakin memuncak ketika Barnard bertabrakan dengan juara bertahan Pascal Wehrlein, yang membuatnya tertinggal jauh di posisi ke-17. Rowland akhirnya finis pertama, disusul De Vries dan Jake Dennis yang naik podium meskipun terkena penalti waktu. Kecepatan dan strategi yang tepat menjadi kunci kemenangan Rowland di balapan pertama.

Balapan Kedua: Pertempuran di Sirkuit Basah

Balapan kedua pada hari Minggu berlangsung dalam kondisi basah akibat hujan deras yang mengguyur sirkuit. Mitch Evans dari Jaguar tampil cepat dalam sesi latihan bebas ketiga, namun kondisi lintasan yang licin membuat banyak pembalap kesulitan di kualifikasi. Oliver Rowland secara mengejutkan kembali mengamankan pole position.

Start dari posisi terdepan, Rowland memimpin awal balapan, diikuti oleh De Vries. Namun, Sébastien Buemi yang memulai balapan dari posisi kedelapan menunjukkan performa luar biasa. Dengan strategi Attack Mode yang tepat, Buemi berhasil naik ke posisi tiga hanya dalam lima lap.

Pertarungan sengit terjadi di pertengahan balapan antara Rowland, De Vries, dan Buemi, dengan beberapa aksi salip-menyalip yang menegangkan di chicane Nouvelle. Buemi akhirnya berhasil menyalip De Vries pada lap ke-22 dan mempertahankan posisinya hingga akhir balapan, mengamankan kemenangan ketiga di Monaco.

Rowland finis kedua, sementara Nick Cassidy yang memulai dari posisi ke-14, menunjukkan performa impresif dengan finis di podium ketiga. Kemenangan Buemi ini mengakhiri paceklik kemenangannya sejak New York E-Prix 2019 dan menjadi bukti kehebatannya di sirkuit Monaco.

Analisis Klasemen

Kemenangan di Monaco mengukuhkan posisi Oliver Rowland di puncak klasemen pebalap dengan 115 poin. Duo Porsche, António Félix da Costa dan Pascal Wehrlein, mengejar di belakangnya dengan masing-masing 67 dan 66 poin. Persaingan di klasemen pebalap masih sangat ketat dan terbuka.

Di klasemen tim, Porsche masih memimpin dengan 133 poin, diikuti oleh Nissan (126) dan Mahindra (91). Sementara itu, di klasemen manufaktur, Nissan unggul dengan 192 poin, disusul Porsche (163) dan Jaguar (115). Persaingan di antara tim-tim besar ini semakin menarik dan menjanjikan balapan yang lebih seru di putaran-putaran selanjutnya.

Balapan Formula E di Monaco menunjukkan betapa pentingnya strategi, adaptasi terhadap kondisi cuaca, dan kemampuan mengemudi yang handal untuk meraih kemenangan. Sirkuit yang menantang dan persaingan ketat antar pembalap membuat setiap balapan menjadi tontonan yang sangat menarik dan tak terduga.

Dengan berakhirnya balapan di Monaco, para pembalap dan tim kini akan mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan di putaran selanjutnya. Persaingan yang ketat dan perubahan-perubahan yang tak terduga akan terus menjadi ciri khas Formula E musim ini. Kita nantikan babak-babak berikutnya dengan penuh antusiasme.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.