Kebijakan kontroversial Trump: Harvard dilarang terima mahasiswa asing

oleh

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mencabut izin Universitas Harvard untuk menerima mahasiswa asing pada 22 Mei 2025. Keputusan kontroversial ini diumumkan oleh Menteri Keamanan Dalam Negeri Kristi Noem, memicu gugatan hukum dari Harvard dan kecaman internasional.

Alasan pencabutan izin tersebut didasarkan pada tuduhan bahwa Harvard gagal memberikan informasi terkait dugaan pelanggaran oleh mahasiswa asing dan kurang menangani isu antisemitisme di kampus. Pemerintah AS juga menuduh Harvard menciptakan “iklim kampus yang beracun” dan memiliki hubungan dengan Partai Komunis Tiongkok, serta tidak kooperatif dalam memberikan data mahasiswa asing yang terlibat dalam aktivitas yang dianggap berbahaya atau ilegal.

Pencabutan sertifikasi Harvard dalam Program Mahasiswa dan Pengunjung Pertukaran (SEVP) berdampak signifikan. Universitas tersebut kehilangan kemampuan untuk menerima mahasiswa internasional, sejumlah besar mahasiswa asing terdampak, termasuk sekitar 7.000 mahasiswa asing yang terdaftar.

Tanggapan Harvard dan Proses Hukum

Harvard langsung merespon dengan mengajukan gugatan di pengadilan federal Massachusetts. Mereka berargumen bahwa tindakan pemerintah merupakan pelanggaran terhadap Amandemen Pertama Konstitusi AS dan merupakan bentuk pembalasan politik. Universitas tersebut menekankan pentingnya mahasiswa internasional bagi komunitas akademik mereka.

Pada 23 Mei 2025, Hakim Distrik AS Allison Burroughs mengeluarkan perintah penahanan sementara, memungkinkan Harvard untuk sementara menerima mahasiswa asing hingga proses hukum selesai. Sidang berikutnya dijadwalkan pada 29 Mei 2025. Hasil dari gugatan ini akan menentukan nasib mahasiswa asing di Harvard dan berpotensi mempengaruhi kebijakan penerimaan mahasiswa internasional di perguruan tinggi AS lainnya.

Dampak Internasional dan Reaksi Global

Keputusan ini memicu kecaman internasional yang meluas, terutama dari Tiongkok, negara asal terbesar bagi mahasiswa asing di Harvard. Pemerintah Tiongkok mengecam langkah tersebut sebagai tindakan yang merusak kredibilitas AS dan kerja sama pendidikan internasional.

Universitas lain, seperti Universitas Sains dan Teknologi Hong Kong, menawarkan untuk menerima mahasiswa Harvard yang terkena dampak. Kasus ini juga menyoroti situasi mahasiswa terkenal seperti Putri Elisabeth dari Belgia yang sedang belajar di Harvard. Keluarga Kerajaan Belgia mengungkapkan keprihatinan mereka dan mengikuti perkembangan kasus ini dengan saksama.

Analisis dan Implikasi Jangka Panjang

Langkah pemerintah AS dianggap sebagai bagian dari upaya yang lebih luas untuk menekan institusi pendidikan tinggi yang dianggap tidak sejalan dengan kebijakan pemerintah. Selain mencabut izin penerimaan mahasiswa asing, pemerintah juga membekukan dana federal sebesar $2,3 miliar dan mengancam mencabut status bebas pajak Harvard.

Para ahli memperingatkan bahwa tindakan ini dapat merusak reputasi pendidikan tinggi AS dan mengurangi minat mahasiswa internasional untuk belajar di negara tersebut. Hal ini berpotensi berdampak negatif pada inovasi dan ekonomi AS dalam jangka panjang. Kasus ini menimbulkan pertanyaan serius tentang kebebasan akademik dan hubungan antara pemerintah dan institusi pendidikan tinggi.

Potensi Dampak Ekonomi

Pengurangan jumlah mahasiswa internasional di AS akibat kasus ini dapat berdampak signifikan terhadap ekonomi AS. Mahasiswa internasional menyumbang miliaran dolar ke ekonomi AS melalui biaya kuliah, biaya hidup, dan aktivitas ekonomi lainnya. Kehilangan mahasiswa internasional ini dapat mengurangi pendapatan universitas, serta mengurangi investasi dan inovasi di berbagai sektor ekonomi.

Implikasi untuk Kebebasan Akademik

Kasus ini juga memicu perdebatan mengenai kebebasan akademik di AS. Banyak yang melihat tindakan pemerintah sebagai upaya untuk membatasi kebebasan berekspresi dan otonomi institusi pendidikan tinggi. Hal ini menimbulkan kekhawatiran tentang potensi intervensi pemerintah yang lebih luas di masa depan dalam urusan pendidikan tinggi.

Perkembangan Lebih Lanjut

Proses hukum antara Universitas Harvard dan pemerintah AS masih berlanjut, dan perkembangan selanjutnya akan sangat menentukan bagi masa depan penerimaan mahasiswa internasional di Harvard dan institusi pendidikan tinggi lainnya di AS. Perhatian dunia internasional tertuju pada bagaimana pengadilan akan memutuskan kasus ini dan implikasinya terhadap kebebasan akademik dan hubungan internasional.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.