Berdasarkan Indeks Daya Saing Daerah (IDSD) dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), lima kota termaju di Pulau Jawa telah teridentifikasi. Daftar ini mengejutkan banyak orang, karena kota-kota besar seperti Surabaya tidak termasuk dalam lima besar.
Peringkat ini didasarkan pada berbagai faktor, termasuk perkembangan ekonomi, infrastruktur, kualitas layanan publik, dan daya saing di berbagai sektor. Kelima kota ini menunjukkan keunggulan yang signifikan dalam hal inovasi, potensi pertumbuhan, dan kualitas hidup warganya.
Lima Kota Termaju di Pulau Jawa Versi IDSD
Berikut adalah lima kota termaju di Pulau Jawa berdasarkan data IDSD, beserta penjelasan singkat mengenai faktor-faktor yang berkontribusi pada peringkat mereka:
1. Kota Surakarta (Solo) – Skor IDSD: 4,39
Solo menduduki peringkat teratas berkat kemajuan signifikan dalam bidang budaya dan pariwisata. Kota ini dikenal akan kekayaan budayanya yang terjaga dan destinasi wisata yang menarik, mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan meningkatkan daya tarik investasi.
Selain itu, pelayanan publik di Solo juga dinilai efisien dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat. Inilah yang membuat Solo diusulkan sebagai calon ibu kota provinsi baru, yaitu Daerah Istimewa Surakarta.
2. Kota Yogyakarta – Skor IDSD: 4,39
Yogyakarta meraih peringkat kedua, sejajar dengan Solo. Keunggulan Yogyakarta terletak pada sektor pendidikan yang kuat dan pelestarian budaya yang terjaga dengan baik. Kota ini juga dikenal dengan tata kelola pemerintahan yang inklusif dan partisipatif, melibatkan warga dalam pengambilan keputusan.
Kombinasi antara sektor pendidikan, budaya, dan pemerintahan yang baik menjadikan Yogyakarta sebagai kota yang sangat menarik bagi penduduk dan investor.
3. Kota Semarang – Skor IDSD: 4,31
Sebagai ibu kota Provinsi Jawa Tengah, Semarang menunjukkan kemajuan pesat dalam hal infrastruktur dan pertumbuhan ekonomi. Investasi infrastruktur yang signifikan telah meningkatkan konektivitas dan aksesibilitas, mendukung perkembangan sektor ekonomi.
Pertumbuhan ekonomi yang stabil di Semarang juga didorong oleh berbagai sektor, termasuk perdagangan, industri, dan pariwisata. Hal ini menjadikan Semarang sebagai pusat ekonomi penting di Jawa Tengah.
4. Kota Tangerang Selatan – Skor IDSD: 4,31
Tangerang Selatan menonjol karena perkembangan pesat di bidang perumahan, teknologi digital, dan pelayanan publik yang berkualitas. Kota ini menarik minat investor di sektor teknologi dan properti, menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Keberhasilan Tangerang Selatan dalam mengelola pertumbuhan penduduk dan menyediakan pelayanan publik yang baik juga menjadi kunci keberhasilannya.
5. Kota Bandung – Skor IDSD: 4,26
Bandung, ibu kota Jawa Barat, dikenal sebagai pusat kreativitas, pendidikan, dan inovasi. Kota ini memiliki ekosistem yang mendukung perkembangan teknologi dan industri kreatif, menarik talenta muda dan investor.
Meskipun memiliki skor sedikit lebih rendah dibandingkan kota-kota lainnya, Bandung tetap menunjukkan potensi besar untuk terus berkembang dan meningkatkan daya saingnya.
Daftar ini menunjukkan bahwa kemajuan sebuah kota tidak hanya ditentukan oleh ukurannya, tetapi juga oleh berbagai faktor seperti inovasi, tata kelola pemerintahan, dan kualitas layanan publik. Kelima kota ini menunjukkan bagaimana pendekatan yang komprehensif dan berkelanjutan dapat menghasilkan pembangunan yang berkelanjutan dan meningkatkan kualitas hidup warganya.