Banyak purnawirawan TNI menghadapi kesulitan ekonomi dan kesehatan di usia senja, meskipun telah mengabdi puluhan tahun untuk negara. Kondisi ini mengungkap permasalahan serius mengenai kesejahteraan pensiunan di Indonesia. Perhatian khusus diberikan kepada dua purnawirawan senior TNI AU, Victor Panggabean (92 tahun) dan Marsda TNI (Purn) Benny Soeparno (90 tahun), pada HUT ke-78 RI, berupa bantuan alat kesehatan.
Bantuan tersebut, sekecil apapun, sangat berarti bagi para veteran yang telah lanjut usia. Namun, kisah mereka juga menyoroti kenyataan pahit: banyak pensiunan TNI, termasuk perwira tinggi, masih bergantung pada bantuan orang lain. Hal ini menunjukkan adanya masalah struktural yang lebih luas, bukan sekadar kasus individual.
Persoalan tersebut meliputi rendahnya literasi keuangan sejak dini, keterbatasan sumber penghasilan pasca pensiun, dan biaya kesehatan yang terus membengkak. Erlinda Rusda, Kepala Divisi Distribution & Portfolio Management Bank Mandiri Taspen, menekankan pentingnya penghargaan atas jasa para purnawirawan.
“Kami merasa terhormat bisa hadir langsung untuk menyampaikan penghargaan. Ini bukan hanya bentuk perhatian, tapi juga ajakan agar masyarakat terus menghargai perjuangan mereka,” ungkap Erlinda. Pernyataan ini menggambarkan komitmen Bank Mandiri Taspen, namun juga mengakui masih banyak tantangan di lapangan.
Mayoritas pensiunan di Indonesia, termasuk purnawirawan TNI, tidak memiliki tabungan jangka panjang yang cukup. Gaji dan pensiun mereka seringkali hanya cukup untuk kebutuhan dasar, sementara biaya hidup terus meningkat. Ini menciptakan kesenjangan yang signifikan antara pengabdian mereka dan kualitas hidup di masa pensiun.
Kasus Victor Panggabean dan Benny Soeparno menjadi contoh nyata. Kesejahteraan di hari tua bukan hanya soal penghargaan simbolis, tetapi juga sistem yang menjamin kehidupan layak bagi para purnawirawan secara berkelanjutan. Negara perlu memastikan mereka tetap berdaya, sehat, dan sejahtera di usia senja.
Peringatan HUT ke-78 RI seharusnya menjadi momentum refleksi. Bagaimana negara bisa memberikan jaminan kesejahteraan yang lebih baik bagi para pahlawan yang telah mengabdikan hidupnya untuk bangsa? Hal ini membutuhkan perencanaan yang matang, program yang terintegrasi, dan komitmen jangka panjang dari pemerintah dan seluruh lapisan masyarakat.
Selain itu, perlu peningkatan literasi keuangan sejak dini, baik bagi anggota TNI aktif maupun masyarakat umum. Pendidikan keuangan yang komprehensif dapat membantu mereka mengelola keuangan dengan bijak dan mempersiapkan masa pensiun dengan lebih baik. Pemerintah juga perlu mempertimbangkan peningkatan besaran pensiun dan program jaminan kesehatan yang lebih komprehensif.
Program-program kewirausahaan dan pelatihan keterampilan juga bisa menjadi solusi alternatif untuk meningkatkan penghasilan pasca pensiun. Dengan demikian, purnawirawan dapat tetap produktif dan memiliki sumber pendapatan tambahan. Kerja sama antara lembaga pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil sangat penting untuk mencapai tujuan ini. Membangun sistem yang berkelanjutan untuk kesejahteraan purnawirawan adalah bentuk nyata penghargaan atas pengorbanan dan jasa-jasa mereka kepada bangsa dan negara.