Presenter Raffi Ahmad, yang juga menjabat sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni, diminta bantuan oleh penyanyi Ari Lasso terkait permasalahan royalti musik. Ari Lasso merasa sistem penghitungan royalti kurang transparan dan tidak percaya dengan Lembaga Manajemen Kolektif (LMK) Wahana Musik Indonesia (WAMI).
Ketidakpercayaan Ari Lasso muncul karena adanya kesalahan data penerima royalti yang diterimanya. Hal ini membuatnya mempertanyakan transparansi pengelolaan royalti oleh WAMI dan mendesak dilakukan audit independen. Ia berharap Raffi Ahmad, dengan posisinya yang strategis, dapat membantu menyelesaikan masalah ini.
Ketika ditanya mengenai permasalahan royalti yang dihadapi Ari Lasso, Raffi Ahmad enggan berkomentar. “Jangan tanya soal itu Mas,” jawab Raffi Ahmad singkat saat ditemui di Jakarta Selatan. Sikap Raffi Ahmad ini menimbulkan pertanyaan apakah ia akan benar-benar terlibat dalam upaya penyelesaian masalah royalti yang dihadapi Ari Lasso.
WAMI sendiri menanggapi desakan audit independen dengan sikap terbuka. Presiden Direktur WAMI, Adi Adrian, menyatakan bahwa lembaga tersebut rutin diaudit oleh auditor independen terpercaya dan tidak keberatan jika dilakukan audit ulang. “Kami rutin diaudit melibatkan auditor independen terpercaya. Tapi kalau ada desakan diminta untuk audit, kami siap. Nggak apa-apa kalau memang harus diaudit lagi,” tegas Adi Adrian.
Pernyataan Adi Adrian ini menunjukkan komitmen WAMI untuk membuktikan transparansi pengelolaan royalti. Namun, sikap pasif Raffi Ahmad menimbulkan keraguan apakah permasalahan ini akan segera terselesaikan. Permasalahan royalti ini menjadi sorotan karena menyangkut hak para pencipta dan pelaku musik di Indonesia.
Lebih lanjut, kasus Ari Lasso menyoroti pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan royalti. Sistem yang jelas dan mekanisme pengawasan yang ketat diperlukan untuk memastikan hak-hak para pencipta dan pelaku musik terlindungi. Kepercayaan publik terhadap lembaga pengelola royalti juga menjadi kunci penting dalam keberlangsungan ekosistem musik Indonesia.
Selain itu, peran pemerintah dalam mengawasi dan mengatur pengelolaan royalti juga sangat krusial. Regulasi yang kuat dan pengawasan yang efektif dapat mencegah terjadinya penyimpangan dan memastikan distribusi royalti yang adil dan transparan kepada para pemilik hak cipta. Perlindungan hak cipta merupakan bagian penting dari ekosistem kreatif di Indonesia.
Ke depan, perlu adanya peningkatan kesadaran dan pemahaman tentang hak cipta dan royalti, baik di kalangan pencipta dan pelaku musik maupun masyarakat luas. Dengan adanya transparansi dan akuntabilitas yang tinggi, diharapkan masalah royalti dapat terselesaikan dengan adil dan menciptakan ekosistem musik yang sehat dan berkelanjutan. Peran aktif dari semua pihak, termasuk pemerintah, lembaga pengelola royalti, dan para seniman, sangat dibutuhkan untuk mencapai tujuan tersebut.