Pameran Kerja Jakarta: Format Hybrid Jangkau Warga Pinggiran

oleh

Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PAN, Lukmanul Hakim, mengusulkan perubahan format Jakarta Job Fair menjadi hybrid. Usulan ini bertujuan untuk pemerataan akses kesempatan kerja, terutama bagi warga di pinggiran Jakarta.

Sistem hybrid, yang menggabungkan pelaksanaan daring dan luring, akan memberikan akses yang lebih luas. Warga di daerah terpencil tidak perlu lagi terbebani kendala transportasi, biaya, dan waktu untuk mengikuti job fair.

Pelaksanaan job fair secara fisik selama ini dinilai terbatas dan kurang efektif menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Banyak warga yang kesulitan hadir karena berbagai kendala tersebut, mengakibatkan potensi pekerjaan yang tersedia tidak termanfaatkan secara optimal.

Perluasan Akses dan Efektivitas Jakarta Job Fair

Dengan sistem online, informasi lowongan kerja dan proses pendaftaran dapat diakses secara mudah dan nyaman dari mana saja. Ini merupakan langkah signifikan dalam meningkatkan inklusivitas program job fair.

Lukmanul menekankan pentingnya Jakarta Job Fair sebagai ajang nyata, bukan sekadar acara seremonial. Ia berharap program ini dapat berkontribusi signifikan dalam mengurangi angka pengangguran di Jakarta.

Selain itu, ia juga mengkritisi kurangnya sosialisasi program pelatihan kerja pemerintah. Banyak warga yang belum mengetahui keberadaan Pusat Pelatihan Kerja Daerah (PPKD) di lima wilayah kota.

Pemanfaatan Platform Digital dan Sosialisasi yang Lebih Efektif

Format hybrid dapat dimanfaatkan untuk mempromosikan program pelatihan kerja yang sudah ada. Integrasi informasi lowongan kerja dan pelatihan kerja dalam satu platform daring akan sangat membantu para pencari kerja.

Sosialisasi yang lebih intensif melalui berbagai media, termasuk media sosial dan kerjasama dengan komunitas lokal, sangat penting untuk menjangkau calon peserta dari berbagai latar belakang.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta perlu mempertimbangkan penggunaan teknologi informasi yang lebih canggih untuk menunjang pelaksanaan job fair hybrid. Misalnya, dengan mengembangkan aplikasi mobile yang user-friendly.

Evaluasi Efektivitas Program dan Kolaborasi dengan Dunia Usaha

Pemerintah Provinsi Jakarta mengakui masih perlu meningkatkan efektivitas program job fair dan pelatihan kerja. Meskipun job fair menjadi metode utama, namun masih banyak tantangan yang perlu diatasi.

Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekda Provinsi Jakarta, Suharini Eliawati, menyatakan bahwa pemerintah pusat, khususnya Kementerian Ketenagakerjaan, juga turut berperan dalam menyelenggarakan job fair. Kolaborasi antar instansi ini penting untuk memperluas jangkauan program.

Keterlibatan aktif dunia usaha menjadi kunci keberhasilan job fair. Perusahaan perlu didorong untuk berpartisipasi dan memberikan informasi lowongan pekerjaan yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja.

Pentingnya Data dan Analisis

Pengumpulan data yang komprehensif tentang peserta job fair, jenis pekerjaan yang dicari, dan hasil penempatan kerja sangat penting untuk evaluasi program. Data ini dapat digunakan untuk menyusun strategi yang lebih tepat sasaran.

Analisis data secara berkala dapat membantu mengidentifikasi kendala dan hambatan dalam pelaksanaan job fair, serta merumuskan solusi yang efektif untuk meningkatkan efektivitas program.

Dengan pendekatan yang lebih terintegrasi dan kolaboratif, Jakarta Job Fair dapat menjadi program yang lebih efektif dalam mengurangi angka pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jakarta.