Prabowo Dedikasi Sepanjang Hidupnya Bangun 100 Sekolah Rakyat Setiap Tahun

oleh

Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmennya untuk memberantas kemiskinan melalui program Sekolah Rakyat berbasis asrama. Program ini menargetkan anak-anak dari keluarga miskin, memberikan mereka kesempatan pendidikan yang layak dan memutus siklus kemiskinan antar generasi.

Pengumuman ini disampaikan Presiden Prabowo dalam acara Halalbihalal Purnawirawan TNI-Polri di Balai Kartini, Jakarta, pada Selasa, 6 Mei 2025. Beliau berencana membangun minimal 100 sekolah berasrama setiap tahunnya untuk keluarga yang paling tidak mampu.

Sekolah Rakyat: Jalan Menuju Keadilan Sosial

Konsep Sekolah Rakyat berbeda dari sekolah berasrama pada umumnya yang seringkali hanya diperuntukkan bagi siswa dengan kecerdasan tinggi. Visi Sekolah Rakyat ini lebih luas, yaitu menciptakan keadilan sosial dan memberikan kesempatan yang sama bagi semua anak Indonesia, terlepas dari latar belakang ekonomi keluarga mereka.

Presiden Prabowo menekankan pentingnya kesempatan yang setara bagi semua anak. Anak dari keluarga kurang mampu, seperti anak pemulung atau tukang becak, berhak untuk memiliki masa depan yang lebih baik. Program ini diharapkan menjadi jalan keluar bagi mereka yang terjebak dalam siklus kemiskinan.

Keberanian dan Komitmen yang Kuat

Presiden Prabowo menyatakan keberanian sebagai kunci kesuksesan program ini. Beliau percaya bahwa dengan keberanian dan komitmen yang kuat, cita-cita untuk memberantas kemiskinan dapat terwujud. Pemerintahan yang bersih dan anti korupsi juga menjadi kunci keberhasilan program ini, karena akan menjamin penggunaan dana secara efektif dan efisien.

Saat ini, proyek Sekolah Rakyat masih dalam tahap pembangunan, dengan target pembukaan 53 hingga 55 kampus pertama pada Juli 2025. Pemerintah tengah bekerja keras untuk memastikan program ini berjalan lancar dan tepat sasaran.

Menginspirasi Perubahan: Kisah Naila

Presiden Prabowo menceritakan kisah Naila, seorang calon siswa Sekolah Rakyat yang berasal dari keluarga miskin ekstrem. Keluarga Naila memiliki penghasilan kurang dari Rp1 juta per bulan dengan lima anggota keluarga. Meskipun hidup dalam kondisi sulit, Naila tetap menunjukkan semangat dan optimisme yang luar biasa.

Kisah Naila menjadi simbol perjuangan anak-anak Indonesia dari keluarga kurang mampu. Presiden Prabowo terinspirasi oleh semangat Naila dan bertekad untuk mengubah nasib anak-anak seperti Naila, memberikan mereka kesempatan untuk meraih masa depan yang lebih cerah.

Dukungan dan Kolaborasi

Program Sekolah Rakyat mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) yang meminta pemerintah daerah untuk segera memberikan kejelasan legalitas lahan. Kementerian Sosial (Kemensos) juga berperan aktif dalam seleksi calon siswa dan memastikan program ini tepat sasaran.

Antusiasme pemerintah daerah dalam mengajukan Sekolah Rakyat juga sangat tinggi. Kemensos memprioritaskan daerah yang paling siap dalam pelaksanaan program ini, agar proses pembelajaran dapat berjalan efektif dan efisien.

Presiden Prabowo menutup pidatonya dengan tekad kuat untuk mengubah nasib anak-anak kurang mampu di Indonesia. Beliau menegaskan bahwa perjuangannya adalah untuk memastikan Naila-Naila di Indonesia memiliki masa depan yang lebih baik, melalui pendidikan dan kesempatan yang setara.

Keberhasilan program Sekolah Rakyat bergantung pada berbagai faktor, termasuk ketersediaan anggaran yang cukup, kualitas tenaga pendidik, dan dukungan dari masyarakat. Namun, komitmen Presiden Prabowo dan dukungan dari berbagai pihak memberikan harapan besar bagi terwujudnya cita-cita ini.